Toyotomi menyadari bahwa alasan utama mengapa penduduk pedesaan Ikko-ikki menantang aturan samurai. Salah satunya adalah tersedianya persediaan gudang senjata. Sebagai upaya pencegahan terjadinya pemberontakan, Toyotomi mengeluarkan dekrit Perburuan Pedang tahun 1587 di Kekaisaran Jepang.
Inti dari dekrit itu adalah hanya samurai saja yang boleh membawa pedang. Petani diwajibkan untuk menyerahkan pedangnya kepada pemerintah.
Pasukan Toyotomi Hideyoshi memasuki desa, kuil, dan kuil untuk menyita semua persenjataan. Jenis senjata yang dibebaskan adalah tombak, senapan, dan pedang.
Sebuah Dekrit Pemisahan kemudian ditiru pada tahun 1591 yang mengutamakan profesionalisme tentara. Seorang petani yang tidak terlatih memegang senjata jauh lebih berbahaya dan dianggap sebagai penghalang bagi masyarakat. Dekrit tersebut secara khusus membedakan fungsi militer dan fungsi pertanian.
Seiring dengan berjalannya waktu, kelas samurai pun menghilang dari Kekaisaran Jepang. Pemerintahan shogun akhirnya diganti oleh Kaisar Jepang.
Seorang samurai tidak selalu berada di medan perang. Bila tidak bertempur, mereka berlatih, menikmati seni, dan melakukan upacara minum teh.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR