Ini menegaskan bahwa seorang raja bernama Midas benar-benar ada dan benar-benar memerintah sebagian Anatolia pada zaman itu. Catatan ini menyebut Mita sebagai raja Mushki, orang yang terkait erat dengan Frigia.
Serangan Sargon terjadi pada paruh kedua abad kedelapan SM. Raja Midas (atau 'Mita') pertama kali disebutkan sebagai musuh Asyur. Dia berperang melawan Saragon di Karkemis di Anatolia timur.
Tak lama setelah itu, catatan Asiria menyebut dia sebagai sekutu mereka.
Meskipun mereka tidak memberikan banyak informasi tentang Raja Midas, mereka menunjukkan bahwa dia adalah seorang raja yang sangat kuat. Hal ini sesuai dengan legenda mitologi Yunani tentang Raja Midas.
Kerajaan Sejarah Raja Midas
Catatan mitologi Yunani hampir secara konsisten mengaitkan Raja Midas dengan Kerajaan Frigia. Dan karena dia diduga sangat kaya, ini jelas berarti ketika dia memimpin Frigia, kerajaan itu tentu sangat kuat.
Fakta tentang Kerajaan Frigia mendukung kesimpulan bahwa Raja Midas benar-benar ada. Artinya, kisahnya berasal dari kisah nyata.
Secara historis, orang Frigia pertama kali muncul di Anatolia tepat setelah jatuhnya Kekaisaran Het. Kekaisaran ini telah menguasai hampir seluruh Anatolia sampai runtuh.
Orang Frigia kemungkinan besar mengisi kekosongan kekuasaan. Karena sumber-sumber Yunani kuno mengklaim bahwa orang Frigia bermigrasi dari Balkan.
Temuan arkeologi tembikar Balkan di Anatolia barat pada abad ke-12 SM kemungkinan merupakan jejak migrasi ini. Arkeologi juga mengungkap bahwa Kerajaan Frigia baru menjadi kuat pada abad kedelapan SM.
Karena legenda Raja Midas dalam mitologi Yunani dianggap sangat kaya, namun dia adalah raja Frigia. Hal ini berarti bahwa legenda Raja Midas dalam mitologi Yunani harus ditempatkan pada abad kedelapan SM.
Dia tidak mungkin menjadi raja sebelumnya, karena Frigia bukanlah kerajaan yang kuat sebelum abad itu.
Temuan ini menegaskan bahwa Raja Midas dalam mitologi Yunani adalah Raja Midas yang nyata dan bersejarah. Ia hidup pada abad kedelapan SM.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR