Nationalgeographic.co.id—Dalam dunia hewan, gajah terkenal dengan daya ingatnya yang luar biasa. Bahkan ada ungkapan gajah bisa mengingat banyak hal dan tak pernah lupa. Benarkah ungkapan tersebut? Seberapa baik ingatan gajah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu diketahui bahwa memang ada sejumlah penelitian yang menunjukkan evolusi gajah. Ingatan gajah berevolusi dapat mengingat banyak hal untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka.
Tapi jika dikatakan gajah tak pernah lupa, sepertinya itu tidak sepenuhnya akurat. Di dunia hewan, gajah memang memiliki ingatan yang kuat, tapi tidak seperti ia tak pernah lupa selamanya.
Misalnya, gajah tua Afrika (Loxodonta africana) dapat mengingat suara dan bau unik predator. Tidak hanya itu, gajah bahkan mereka dapat membedakan antara kelompok orang yang berbeda, tergantung pada bau dan warna pakaian mereka.
Kemampuan itu diperlukan, agar gajah-gajah Afrika dapat menelusuri kembali langkah mereka menemukan lubang air di sabana yang gersang. Ingatan gajah juga harus membedakan anggota keluarga dan rekan dari ratusan gajah lainnya.
“Mampu mencari makanan dan air yang cukup di lingkungan yang sangat dinamis seperti sabana, sembari mengelola hubungan sosial yang kompleks dan menghindari risiko pemangsaan, membutuhkan otak yang mampu memproses dan mengingat informasi terperinci,” kata Graeme Shannon, dosen zoologi di Bangor University di Inggris.
"Ini adalah keterampilan kritis yang bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati."
Gajah bukan satu-satunya hewan yang mencari makan di sabana, tetapi ada lebih dari sekedar tantangan bagi gajah untuk mencari minum dibandingkan spesies lainnya di dunia hewan.
Untuk diketahui, setiap gajah perlu makan sekitar 330 pon (150 kilogram) tumbuh-tumbuhan setiap hari. Untuk memuaskan nafsu makannya yang rakus, gajah memulai rute migrasi yang panjang antara musim hujan dan musim kemarau.
Apakah mereka selamat dari migrasi itu sangat bergantung pada pengetahuan mereka tentang rute tersebut.
"Ingatan gajah memfasilitasi mengingat rute migrasi panjang yang mencakup sumber daya pohon dan air, yang penting untuk melewati migrasi yang sangat panjang," kata Caitlin O'Connell dari Harvard Medical School yang mempelajari pendengaran gajah kepada Live Science.
Source | : | Live Science,Biology Letters,Proceedings of the Royal Society B |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR