Misalnya, sekelompok kodok jantan Barat mungkin berkerumun di atas betina di dalam air, yang pasti akan menenggelamkannya. Dan jika kita benar-benar ingin melihat bukti pembunuhan, lihat saja mamalia sosial.
Pada 2016, para peneliti di Spanyol menganalisis data dari lebih dari 4 juta kematian pada 1.024 spesies mamalia, termasuk manusia.
Sementara menurut data FBI, setidaknya ada hampir 16.000 pembunuhan antar sesama manusia di Amerika Serikat pada tahun 2015.
Sejumlah besar motivasi yang dimiliki orang Amerika untuk melakukan pembunuhan berasal dari kecemburuan. Alasan lainnya pertengkaran tentang uang dan kebencian terhadap mereka yang berbeda.
Hal itulah yang telah membuat banyak manusia mudah untuk berpikir, bahwa Homo sapiens adalah satu-satunya spesies yang paling mungkin membunuh jenisnya sendiri dibandingkan spesies lain di dunia hewan.
Tetapi manusia bahkan tidak masuk dalam peringkat 30 besar. Meskipun hewan lain yang biasanya dianggap saling membunuh juga melakukannya. Seperti misalnya, serigala, singa, dan primata bukan manusia, termasuk berbagai monyet dan lemur.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa sejumlah spesies yang tampaknya damai ternyata mematikan. Chinchilla ekor panjang, tupai tanah, dan beberapa spesies berkuku (termasuk kuda liar, kijang, dan rusa) semuanya berada di peringkat 50 besar.
Sementara itu, Meerkat menjadi spesies mamalia yang paling mematikan. Sekitar 20 persen meerkat menemui ajalnya di tangan (dan gigi) meerkat lainnya.
Secara keseluruhan, kurang dari separuh spesies yang mempelajari pembunuhan jenis mereka sendiri. Dan satu kelompok mamalia menonjol sebagai pembunuh.
Primata menjadi spesies yang delapan kali lebih mungkin membunuh anggota spesiesnya sendiri daripada jenis mamalia lain yang membunuh spesiesnya sendiri.
Namun, analisis tersebut memiliki satu peringatan utama: Keadaan pembunuhan sangat berbeda antara manusia dan mamalia lainnya.
Artinya, mayoritas pembunuhan mamalia melibatkan pembunuhan calon bayi, atau pembunuhan bayi. Dalam masyarakat meerkat, misalnya, betina dominan secara rutin membunuh anak-anak betina bawahan dalam kelompoknya.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR