Kraken juga digambarkan sebagai makhluk mirip kepiting yang diyakini menyebabkan pusaran air besar.
Kraken dikisahkan menggunakan banyak tentakelnya untuk menjerat tiang kapal dan menyeretnya ke kedalaman es. “Makhluk mitos ini juga bisa menciptakan pusaran air yang mematikan hanya dengan menenggelamkan dirinya di bawah air,” tambah Andrews.
Kisah tentang kemarahan kraken mungkin dibumbui, tetapi makhluk itu sendiri tidak sepenuhnya khayalan. Legenda itu mungkin terinspirasi oleh penampakan cumi-cumi raksasa yang sebenarnya, dan beberapa ahli paleontologi berpendapat bahwa lautan prasejarah pernah menjadi rumah bagi cephalopoda sepanjang 30 meter yang memakan Ichthyosaurus seukuran paus.
Catatan tentang basilisk yang menakutkan berasal dari penulis Romawi abad pertama Pliny the Elder.
Pliny menggambarkan basilisk sebagai hewan mirip ular dengan tanda di kepalanya yang menyerupai mahkota.
Pada Abad Pertengahan, makhluk itu berubah menjadi ular jahat dengan kepala ayam jantan dan sayap naga atau kelelawar.
Basilisk dikatakan memiliki gigitan mematikan dan napas berbisa, tetapi juga bisa membunuh manusia hanya dengan melihatnya. Calon pemburu basilisk melawan tatapan maut ini dengan membawa cermin. Harapannya, makhluk itu akan melihat tatapannya sendiri dan mati. Musang juga diyakini kebal terhadap racun basilisk.
Salah satu yang paling mengerikan dari semua makhluk mitos, manticore adalah hewan berkaki empat yang haus darah. Manticore memiliki kepala pria bermata biru, tubuh singa kemerahan, dan ekor kalajengking yang menyengat.
Legenda monster mematikan ini pertama kali dimulai oleh penulis Yunani seperti Ctesias. Ia mencatatnya dalam sebuah buku tentang India. Ctesias dan yang lainnya menggambarkan manticore memiliki tiga baris gigi seperti hiu. Manticore bahkan memiliki lenguhan merdu yang terdengar seperti terompet.
Yang paling menakutkan dari semuanya, monster mitologi ini memiliki nafsu makan yang tak terpuaskan akan daging manusia. Ia mengejar mangsa dengan kecepatan yang menakjubkan. Setelah mangsanya tertangkap, manticore menebasnya dengan cakar atau menyengat mereka dengan ekornya. Setelah itu, ia baru melahap tulang dan seluruh tubuh korban.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR