“Apollo kemudian memperkenalkan Chiron kepada saudara perempuannya, Artemis, dewi perburuan,” tambah Mitchell. Artemis mengajarinya cara memegang busur dan berburu dengannya.
Fakta bahwa Chiron tumbuh menjadi sosok yang damai, baik hati, dan cerdas. Hal itu disebabkan karena cara Apollo dan Artemis membesarkannya.
Karakter unik Chiron membuatnya menonjol di antara para centaur. Selain perannya sebagai pemimpin para centaur, ia juga dihormati sebagai guru dan pembimbing manusia.
Mengajar seni kedokteran
Apollo jatuh cinta dengan Coronis (dalam beberapa sumber disebut Arsinoe), putri Raja Phlegyas dari Lapiths. Dia berbaring bersamanya dan meninggalkan gagak seputih salju untuk menjaganya saat dia berada di Delphi.
Namun, Coronis jatuh cinta dengan Ischys dan menikah dengannya, meskipun dia mengandung anak Apollo. Apollo mengutuk burung gagak yang menjaganya dan mengubahnya menjadi hitam. Setelah mendengar berita itu, Artemis membunuh Coronis untuk membalaskan dendam saudara laki-lakinya. Saat Coronis terbaring sekarat, Apollo merasa menyesal dan meminta Hermes untuk mengeluarkan anak itu dari rahimnya.
Apollo menamai bocah itu Asclepius dan membawanya ke gua Chiron, di mana dia diajari seni pengobatan dan perburuan. Asclepius tidak hanya menyembuhkan orang sakit, tetapi dia bahkan membangkitkan orang mati dengan menggunakan darah Gorgon Medusa. Keahliannya dalam operasi dan penggunaan obat membuatnya dipuja sebagai pendiri kedokteran.
Mentor bagi Achilles, sang pahlawan Perang Troya dalam mitologi Yunani
Setelah Thetis meninggalkan bayi laki-lakinya, Peleus membawa bayi itu ke Chiron, yang membesarkannya di Gunung Pelion. Chiron menamainya Achilles (nama aslinya Ligyron).
Chiron memberinya makan singa, babi hutan, dan sumsum beruang untuk memberinya keberanian. Sarang lebah dan sumsum anak rusa juga diberikan pada Achilles untuk membuatnya berlari dengan cepat. Chiron juga mengajarinya seni berburu, berkuda, bermain seruling, dan penyembuhan.
Achilles membunuh babi hutan pertamanya pada usia 6 tahun. Sejak saat itu, ia terus-menerus menyeret buruannya kembali ke gua Chiron. Patroclus bergabung dengan Achilles di Gunung Pelion dan berburu bersamanya.
Source | : | World History Encyclopedia,Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR