Sementara itu, hutan mangrove di Indonesia menghadapi tekanan pembangunan yang luar biasa. Meskipun faktanya pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan dapat berkontribusi besar dalam memenuhi usulan target penurunan emisi gas rumah kaca nasional sebesar 26–41% pada tahun 2020.
Jika tindakan konservasi dilakukan, emisi dari konversi mangrove akan berkurang. Namun, untuk menjadi bagian dari kegiatan penurunan emisi gas rumah kaca berbasis lahan, diperlukan informasi mengenai penyimpanan karbon dan dinamikanya.
"Sejalan dengan hal ini, kami memetakan dan menghitung total stok karbon mangrove nasional, dan membandingkan tren penurunan kawasan mangrove dengan produksi udang dan emisi CO2," para peneliti menjelaskan.
Thailand, Vietnam, dan Indonesia merupakan tiga negara teratas ekspor udang. Indonesia memiliki total cadangan karbon terbesar dan laju deforestasi tertinggi (52.000 ha per tahun) di antara negara-negara tersebut.
Hal itu mungkin terkait erat dengan perluasan tambak udang dan tren produksi udang selama tiga dekade terakhir.
Sebaliknya, Thailand memiliki tingkat deforestasi yang rendah namun memiliki produksi udang tertinggi di dunia. Hal ini karena industri udang Thailand bergantung pada sistem input tinggi yang intensif.
Selain itu, sepertiga hutan bakau di Thailand dihancurkan sebelum tahun 1980. Sebaliknya, di Vietnam, meskipun luas hutan bakaunya relatif kecil, laju deforestasi yang tinggi sebesar 1,67% menyebabkan Vietnam melampaui Indonesia dalam produksi udang pada tahun 2002.
Negara-negara seperti Bangladesh dan Malaysia mungkin telah melindungi hutan bakau mereka dan tidak melakukan konversi.
"Sedangkan Filipina dan Republik Dominika telah kehilangan lebih dari separuh tutupan hutan bakau mereka sejak tahun 1985 hingga 2005," tulis peneliti. "Sehingga tidak dapat mendukung industri udang atau kegunaan lahan lainnya."
Artikel ini adalah bagian dari sinergi inisiatif Lestari KG Media bersama Saya Pilih Bumi, Sisir Pesisir dengan media National Geographic Indonesia, Initisari, Infokomputer, dan GridOto.
Source | : | Nature Climate Change |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR