Nama dan lukisan Darius I, putranya Xerxes, dan cucunya Artaxerxes, kerap muncul di berbagai permukaan reruntuhan kota kuno tersebut.
Persepolis, ibu kota termegah di dunia kuno
Tidak ada biaya yang dihemat. Kota ini dimaksudkan untuk menjadi tempat pertunjukan kekuatan, kekayaan, dan kekuasaan raja-raja dari Kekaisaran Persia Akhemeniyah.
Bahan-bahan mewah dan mahal dalam jumlah besar diimpor dari berbagai tempat, termasuk kayu cedar Lebanon, pewarna ungu, logam mahal, kapas Mesir, dan emas India.
Bahan konstruksinya antara lain batu, bata lumpur, dan kayu. Dekorasi diterapkan secara mewah, termasuk relief yang sangat indah. Semua dibuat dengan sempurna dari batu bata yang dibakar dan dilapisi kaca berwarna kuning, coklat, dan hijau.
Diduga pintu ganda bangunan utama kompleks kerajaan terbuat dari kayu dan dilapisi logam yang dihias dengan rumit.
Tenaga kerjanya termasuk perajin dan seniman terampil dari seluruh Kekaisaran Persia Akhemeniyah dan juga dari luar kekaisaran. Ukiran binatang dan manusia yang sangat halus dan tidak biasa yang dibuat dengan jarum, diyakini sebagai karya seniman Yunani.
Dinyatakan sebagai situs warisan dunia UNESCO, Persepolis adalah representasi dari desain arsitektur brilian Dinasti Akhemeniyah.
Pembangunan Persepolis
Darius menugaskan pembangunan Persepolis sekitar tahun 515 Sebelum Masehi. 3 bangunan pertama dari kompleks ini diyakini telah selesai dibangun sebelum kematiannya. Lalu bangunan keempat, perbendaharaan, diselesaikan oleh putranya Xerxes (memerintah 486-465 Sebelum Masehi).
Lokasinya dibersihkan dan diratakan sebelum konstruksi dapat dimulai. Para pembangun meninggikan medan untuk membentuk platform datar seluas 410.100 meter persegi di atas permukaan tanah.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR