Nationalgeographic.co.id—Literatur kuno dalam mitologi Yunani sering menyebutkan sungai dunia bawah yang menjadi personifikasi neraka. Wilayah tersebut diperintah oleh Hades, dewa kematian dan raja dunia bawah.
Penyair Romawi Virgil memberikan penjelasan lengkap tentang lima sungai Dewa Hades dalam bukunya Aeneid. Meskipun beberapa informasinya berbeda dari sumber yang lebih tua, seperti sumber Homer dan Plato.
Kelima sungai dalam mitologi Yunani tersebut adalah Acheron, Styx, Phlegethon, Cocytus, dan Lethe. Masing-masing memiliki fungsi berbeda dalam keyakinan dan mitologi dunia bawah Yunani.
Tidak hanya itu, sungai-sungai itu juga melambangkan karakter unik untuk melambangkan emosi atau dewa yang terkait dengan kematian.
Sungai Acheron, pintu masuk ke dunia bawah Yunani
Acheron, sebuah sungai besar yang terletak di wilayah Epirus di barat laut Yunani.
Sungai ini yang paling menonjol dalam mitologi Yunani sebagai sungai terbesar di antara lima sungai di dunia Dewa Hades.
Dalam literatur Yunani kuno, Acheron digambarkan sebagai pintu masuk ke dunia bawah dan disebutkan sebagai sungai dan danau.
Menurut mitologi Yunani, tukang perahu dan psikopomp Hades, Charon yang gelap dan menakutkan mengangkut orang mati dari tepi sungai Acheron ke “sisi lain”. Ia diberikan imbalan koin bernilai rendah yang seharusnya digunakan untuk menguburkan orang mati.
Memang benar, temuan arkeologis menegaskan kebiasaan bahwa orang Yunani kuno menguburkan jenazah mereka dengan koin di bawah lidah mereka atau di samping wadah berisi abu mereka.
Sumber-sumber kuno setua Homer (abad ke-8 SM) menggambarkan Nekromanteion di tepi Acheron. Itu adalah sebuah kuil necromancy yang didedikasikan untuk Hades dan Persephone.
Di sana para peserta menjalani upacara pembersihan saat mereka berusaha berbicara dengan orang mati. Sebuah situs arkeologi yang ditemukan di Epirus pada tahun 1958 diidentifikasi sebagai Nekromanteion.
Akan tetapi hal ini kemudian dibantah oleh para ahli, karena temuan geografi, penanggalan, dan penggaliannya tampaknya tidak sesuai dengan hipotesis.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR