Bangsa Romawi membuat kemajuan besar di bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat. Meskipun mereka mewarisi pengetahuan medis dari Yunani, Mesir, dan peradaban kuno lainnya, orang-orang Romawi sangat mahir dalam menerapkan pengetahuan ini dengan cara yang praktis dan terukur.
Misalnya, mereka mendirikan berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari klinik sederhana hingga rumah sakit militer.
Pengobatan militer Romawi sangat maju pada masanya, dengan korps medis khusus dan rumah sakit lapangan yang memberikan perawatan segera kepada tentara yang terluka, sebuah praktik yang tidak diragukan lagi memengaruhi pengobatan militer modern.
Dokter Romawi seperti Galen memberikan kontribusi pada pengobatan yang menjadi referensi dan dihormati selama berabad-abad.
Pemahaman Galen tentang anatomi, meskipun terbatas dibandingkan dengan standar saat ini, merupakan terobosan pada masanya.
Teorinya tentang sistem peredaran darah, fungsi berbagai organ, dan pentingnya keseimbangan cairan tubuh, atau "humor", memengaruhi pemikiran medis hingga masa Renaisans.
Meskipun banyak teorinya yang terbantahkan, pendekatan sistematis yang ia terapkan pada penelitian medis meletakkan dasar bagi metode ilmiah.
Agama dan Filsafat
Kekaisaran Romawi adalah tempat meleburnya ide-ide keagamaan dan filosofis, sebuah bukti wilayah teritorialnya yang luas dan beragam budaya yang dicakupnya.
Awalnya, agama Romawi berakar kuat pada mitologi dan ritual, dengan jajaran dewa dan dewi yang mengawasi berbagai aspek kehidupan dan alam.
Namun, yang membedakan orang Romawi adalah toleransi beragama dan kemampuan beradaptasi mereka.
Kuil-kuil yang didedikasikan untuk Mesir, Persia, dan berbagai dewa lokal berdiri di samping kuil-kuil yang didedikasikan untuk Jupiter, Mars, dan Venus.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR