Jenderal Belisarius yang terampil membuktikan kompetensinya dalam serangan militer ini. Ia berhasil menaklukkan kaum Vandal hanya dalam waktu 1 tahun. Kemenangan tersebut menghasilkan pembentukan 'Prefek Praetorian Afrika' dan merupakan langkah pertama menuju pemulihan provinsi-provinsi Romawi yang hilang.
Pada tahun berikutnya, Justinian melancarkan penaklukan berikutnya. Kali ini ditujukan pada Ostrogoth, suku Jerman lainnya, dan kerajaan mereka di semenanjung Italia. Dikenal sebagai Perang Gotik, konflik ini berlangsung jauh lebih lama dibandingkan sebelumnya – hampir 20 tahun.
Kekaisaran Romawi Timur berhasil menaklukkan ibu kota Ostrogoth dan seluruh semenanjung Italia dalam 5 tahun pertama konflik. Tapi konflik tersebut berkembang menjadi perjuangan panjang melawan Raja Totila. Perjuangan itu berlangsung hingga 15 tahun berikutnya.
Pada akhirnya, Justinian kembali menaklukkan Italia. Tapi ia kemudian kehilangan sebagian besar wilayahnya karena invasi Lombard, kira-kira satu dekade kemudian. Akibat perang-perang ini, seluruh semenanjung hancur, tidak berpenghuni, dan menjadi sunyi sepi.
Mungkin konflik besar terakhir pada pemerintahan Justinian adalah perang dengan Kekaisaran Sassanid. Didukung oleh pemberontakan tak terduga di Armenia, serta desakan dari duta besar Ostrogoth, raja Persia Khosrau melanggar kesepakatan damai. Ia menjarah wilayah Kekaisaran Romawi Timur.
Perang berlangsung selama beberapa tahun, tanpa ada kemajuan besar di kedua pihak. Pada akhirnya, kesepakatan baru tercapai. Sekali lagi, Justinian harus membayar upeti tahunan sebesar 30.000 solidi.
Kebangkitan bangsa Slavia
Justinian berhasil merebut kembali Afrika Utara, Iberia Selatan, dan Italia. Namun Kekaisaran Romawi Timur masih menderita ancaman yang tidak dapat diatasi dengan sukses. Salah satu serangan besar-besaran tersebut berpusat di semenanjung Balkan. Sejak pertengahan tahun 520-an, bangsa Slavia mulai bermigrasi semakin dalam. Mereka menyeberangi sungai Donau dan berkonflik dengan bangsa Romawi.
Pada tahun 540, mereka mencapai Tesalonika di Yunani, serta Dalmatia, dan Adrianople. “Bangsa Slavia terbukti menjadi salah satu penentang terbesar kekuasaan Romawi,” ungkap Vučković.
Singkatnya, Justinian hanya berhasil mencapai sebagian tujuannya dalam memulihkan Kekaisaran Romawi. Setelah keberhasilan awal melawan kaum Vandal, perang Gotik berlangsung terlalu lama. Perang-perang itu terbukti merugikan keuangan kekaisaran dan militer. Semua itu menyebabkan kenaikan pajak dan retribusi di seluruh kekaisaran. Akhirnya, Justinian tidak disukai oleh rakyatnya.
Secara keseluruhan, kita dapat melihat pemerintahan Justinian yang ambisius dan percaya diri. Sebagai pengambil risiko, ia berhasil memenangkan sebagian besar serangan militernya. Bahkan ketika sumber daya kekaisarannya terkuras habis.
Warisan Kaisar Justinian the Great
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR