“Ada sesuatu yang ironis, dan hampir salah, pada kenyataan bahwa kepala Medusa akhirnya melindungi dewa yang menyebabkan ia menjadi korban ketidakadilan,” kata Dani.
Dari Monster yang Mengerikan Menjadi Cantik
Tidak seperti mitosnya, di mana ia berubah dari seorang wanita cantik menjadi monster, penggambaran Medusa memiliki lintasan yang berlawanan.
Dani menjelaskan, Medusa pada awalnya digambarkan selama periode Archaic sebagai monster yang mengerikan.
“Dilukis di atas tembikar dan terkadang diukir di monumen pemakaman, ia adalah makhluk yang tampak mengerikan dengan mata melotot, brewokan, dan lidah menjulur.”
Namun, selama periode Klasik, representasi Medusa mulai berubah, dan fitur-fiturnya semakin feminin. Ia memiliki kulit yang lebih halus dan bibirnya menjadi lebih indah.
“Seniman klasik merombaknya dan beberapa abad kemudian, penulis Romawi dan Helenistik juga menginterpretasikan kisahnya secara berbeda untuk menjelaskan asal-usulnya,” kata Dani.
Para seniman mencatat perubahan ini dan menampilkannya dalam karya-karya mereka, membuat gambar Medusa menjadi lebih manusiawi. Namun, nasibnya telah ditentukan dan terlepas dari berapa banyak perubahan yang telah ia alami, ia tetap mati di tangan Perseus.
Medusa di Era Modern
Sebagai salah satu sosok yang paling dikenal dalam mitologi Yunani, Medusa telah banyak direpresentasikan dalam seni kuno dan modern.
Menurut Dani, saat ini, citra Medusa telah diambil oleh para wanita berdaya, “yang dengan bangga mengenakan kepala penuh ular untuk menggambarkan kekuasaan, seksualitas, dan pengakuan atas peran mereka yang muncul dalam masyarakat dan politik.”
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR