Nationalgeographic.co.id—Bangsa Viking berlayar dari Skandinavia ke seluruh wilayah Eropa. Mereka terkenal karena menyerbu di dalam dan sekitar Kepulauan Inggris dan pantai barat Eropa. Tapi secara mengejutkan, sejarah juga mencatat peran Bangsa Viking dalam Kekaisaran Bizantium, mereka adalah pasukan khusus yang memainkan peran penting dan disukai Kaisar Bizantium.
Namun, yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa mereka juga aktif di wilayah timur. Mereka memainkan perang penting dalam Kekaisaran Bizantium, di mana mereka membentuk Garda Varangia.
Garda Varangia adalah salah satu tentara Kekaisaran Bizantium yang terkenal, mereka adalah tentara bayaran dari bangsa Viking. Mereka memainkan perang yang mengejutkan namun penting dalam Kekaisaran Bizantium.
Tentara bayaran
Bangsa Varangia adalah bangsa Viking yang berasal dari Swedia. Pada abad kesembilan, sekelompok dari mereka menetap di Rusia Barat Laut, tempat kota Novgorod berada saat ini.
Pemimpin legendaris kelompok ini adalah seorang pria yang bernama Rurik. Ia disebut sebagai Rus’, dan pemukiman tersebut didirikan pada tahun 862 menurut kronik abad ke-12.
Dari Novgorod, bangsa Varangia melanjutkan perjalanan ke selatan menuju Laut Hitam. Selain Rusia, mereka menetap di Belarus dan Ukraina modern.
Seiring berjalannya waktu, mereka mulai mendominasi perdagangan yang melewati kawasan tersebut. Ini adalah posisi kritis dari kekuatan komersial.
Ada banyak perdagangan yang berpindah dari wilayah Muslim di timur ke Kekaisaran Bizantium di barat.
Kadang-kadang, terjadi konflik militer antara Varangia dan Kekaisaran Bizantium. Pada abad kesepuluh di tahun 907, bangsa Varangia bahkan menyerang Kota Konstantinopel.
Pengepungan tersebut tampaknya tidak terlalu berdarah, dan berakhir dengan perjanjian damai antara kedua belah pihak.
Garda Varangia: tentara bayaran Viking dari Kekaisaran Bizantium
Sebagai hasil dari perjanjian ini dan perjanjian damai lainnya dengan Kekaisaran Bizantium, orang-orang Varangia dari suku Rus menerima hak untuk mengabdi di Kekaisaran Bizantium.
Mungkin karena hal ini membawa prospek kekayaan dan keamanan yang lebih besar, banyak orang Varangia memilih melakukan hal tersebut.
Ini membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Garda Varangia. Garda Varangia adalah sekelompok tentara bayaran Viking yang bertugas di Kekaisaran Bizantium.
Sejak abad kesepuluh dan seterusnya, semakin banyak orang Varangia yang mulai mengasosiasikan diri mereka dengan kaisar Bizantium. Banyak dari mereka datang langsung dari masyarakat Rus yang tinggal di utara Laut Hitam, namun banyak juga pendatang langsung dari Swedia.
Garda Varangia sangat dihargai oleh kaisar Bizantium. Karena mereka adalah orang asing di Kekaisaran Bizantium, kecil kemungkinan mereka untuk terlibat dalam intrik politik atau urusan nasional.
Karena alasan ini, anggota Garda Varangia sering kali disukai sebagai pengawal pribadi kaisar, mirip dengan Garda Praetorian pada abad-abad sebelumnya. Selain itu, mereka juga ikut serta dalam peperangan terbuka melawan musuh Empire.
Sumpah Setia
Garda Varangia bersumpah setia kepada kaisar Bizantium. Mereka bersumpah untuk melindunginya dengan segala cara jika diperlukan.
Karena budayanya, masyarakat Skandinavia, termasuk Anglo-Saxon, terkenal dengan kesetiaannya. Mereka memiliki reputasi luar biasa dalam menepati sumpahnya. Oleh karena itu, kaisar dapat mempercayakan nyawanya sendiri kepada mereka.
Selain bertindak sebagai penjaga kaisar, garda Varangia juga melakukan tugas seremonial di Konstantinopel. Pada saat terjadi kerusuhan atau konspirasi politik, mereka akan bertindak sebagai semacam pasukan polisi khusus.
Secara umum bangsa Viking terkenal dengan keganasannya dalam berperang. Garda Varangia tidak luput dari perhatian kaisar Bizantium karena hal itu.
Jika pertempuran menjadi terlalu berat bagi pasukan Kekaisaran Bizantium, mereka akan mengirimkan Garda Varangia untuk memberikan dukungan. Berserker Skandinavia yang terkenal memberi Garda Varangia reputasi yang sengit dalam pertempuran.
Seharusnya, mereka bertarung seperti binatang buas yang menakutkan dan tidak mempedulikan luka atau rasa sakit mereka sama sekali. Kapak Denmark yang berbilah lebar adalah senjata pilihan mereka.
Bergabungnya Anglo-Saxon
Meskipun awalnya hanya terdiri dari bangsa Viking dari Skandinavia, Anglo-Saxon kemudian bergabung dengan Garda Varangia pada abad kesebelas.
Hal ini terjadi setelah penaklukan Norman atas Inggris pada tahun 1066. Penaklukan ini mengusir banyak orang Anglo-Saxon yang pernah tinggal di sana.
Mereka melakukan perjalanan untuk mencari prospek baru, dan ini membawa mereka ke Kekaisaran Bizantium. Di sana, mereka bergabung dengan Viking di Garda Varangia.
Garda Varangia memainkan peran penting dalam sejumlah pertempuran penting. Misalnya, pada abad kesebelas, bangsa Lombardia dan Normandia berusaha mengusir Kekaisaran Bizantium dari Italia Selatan.
Sebagai tanggapan, Kaisar Bizantium mengirim pasukan yang diambil dari Garda Varangia ke Italia. Selama Pertempuran Cannae, bangsa Varangia membantu Kekaisaran mencapai kemenangan yang menentukan.
Garda Varangia terus melindungi Kekaisaran, khususnya ibu kotanya, Konstantinopel, sepanjang abad ketiga belas.
Namun, setelah pertengahan abad itu, mereka menghilang dari catatan tertulis. Mereka terakhir kali muncul saat mengawal seorang tawanan perang ke Nicea pada tahun 1259. Tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi pada mereka sejak saat itu.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR