Nationalgeographic.co.id—Ariadne adalah cucu dari dewa matahari Helios dan saudari tiri Minotaur yang terkenal dalam mitologi Yunani. Ariadne terkenal karena perannya dalam membantu pahlawan Yunani Theseus membunuh Minotaur.
Seperti diketahui, Minotaur adalah monster setengah manusia setengah banteng yang lahir dari perselingkuhan ibunya Pasiphae dengan seekor banteng.
Kisah ibu Ariadne mungkin yang paling aneh dan mengejutkan. Pasiphae mengutuknya untuk mencintai seekor banteng yang canting dan berhubungan intim dengan banteng tersebut.
Dewa Poseidon marah karena ayah Ariadne, Raja Minos menolak mengorbankan seekor banteng putih yang cantik kepada dewa tersebut. Poseidon menghukumnya dengan menyebabkan istrinya, Pasiphae, jatuh cinta pada hewan tersebut.
Pasiphae memohon kepada pengrajin ulung Daedalus untuk mengukir sapi kayu realistis di mana dia bisa bersembunyi untuk merayu banteng.
Hasil dari hubungan terlarang itu adalah, Pasiphae melahirkan anak yang bertubuh separuh manusia dan separuh banteng. Minotaur menjadi monster bertubuh manusia tetapi berkepala banteng dengan nafsu makan daging manusia yang tak pernah terpuaskan dalam mitologi Yunani.
Makhluk itu adalah saudara tiri Ariadne dan diasingkan oleh ayahnya ke kedalaman Labirin yang gelap sehingga ia tidak akan pernah bisa melarikan diri.
Jadi dalam mitologi Yunani, Ariadne berasal dari keluarga kuat. Ibunya adalah Pasiphae, putri dewa matahari Helios dan ayahnya adalah Raja Minos dari Kreta.
Sementara bibi Ariadne adalah Circe, penyihir yang mengubah anak buah Odysseus menjadi babi dalam Homer's Odyssey. Sepupunya adalah Medea, yang kisahnya mirip dengan kisah Ariadne dalam beberapa hal.
Seperti Ariadne, Medea juga memikiki potensi menjadi pahlawan dan mencapai prestasi legendaris. Khususnya dalam kisah dia memberi Jason dan para Argonaut krim ajaib.
Ia juga menberi instruksi, sehingga mereka dapat mencuri Bulu Emas dari ayahnya Aeëtes dari Colchis – dan kemudian melarikan diri.
Theseus & Labirin
Minos, Ayah Ariadne memenjarakan Minotaur di labirin di bawah lantai istana Knossos di Kreta. Labirin dalam mitologi adalah labirin bawah tanah yang kompleks.
Labirin itu dirancang oleh Daedalus yang licik dan cukup pintar untuk memastikan, bahwa labirin itu sangat membingungkan sehingga tidak seorang pun yang masuk dapat menemukan jalan keluarnya lagi.
Setelah selesai, Minos kemudian memenjarakan Daedalus di istana untuk memastikan bahwa rahasia labirin tidak akan pernah terungkap.
Secara berkala – terkadang setiap tahun, terkadang setiap tujuh atau sembilan tahun – 14 sandera yang terdiri dari tujuh gadis Athena dan tujuh pemuda Athena dibawa ke Labirin.
Para gadis dan pemuda ini dijadikan pengorbanan untuk diberikan hidup-hidup kepada makhluk tersebut.
Theseus, yang datang ke Athena untuk mencari ayahnya, Raja Aegeus, mengajukan diri sebagai tumbal agar dia bisa membunuh Minotaur dan mengakhiri tradisi mengerikan tersebut.
Ketika Theseus tiba di Kreta, Ariadne jatuh cinta padanya. Ariadne membantunya dengan memberinya senjata dan memberinya benang merah, sehingga dia bisa menemukan jalan keluar dari Labirin setelah dia membunuh Minotaur.
Ariadne sering digambarkan memiliki hubungan khusus dengan Minotaur dan bersimpati dengan makhluk itu, tetapi dia memutuskan bahwa membantu Theseus lebih penting.
Baik karena cintanya padanya atau karena ngeri atas pembantaian yang sedang berlangsung terhadap orang-orang Athena yang tidak bersalah, atau mungkin campuran keduanya.
Dengan demikian, Ariadne telah mengkianati ayahnya. Jika mereka menang melawan Minotaur, maka dia harus meninggalkan rumahnya bersama Theseus. Setelah mengkhianati ayahnya, Ariadne berlayar ke Naxos bersama Theseus yang telah berjanji untuk menikahinya.
Namun, dia meninggalkannya tidur di pulau itu dan kembali ke Athena tanpa dia. Dalam beberapa versi cerita, dia meninggalkannya karena pilihan, yang mungkin merupakan tindakan egoisme yang tidak berperasaan.
Ariadne mengamuk padanya dalam suratnya di Heroides karya Ovid (43 SM hingga 17 M). Dia menuduhnya ingin kembali ke Athena dan membual tentang prestasinya tanpa mengakui peran penting yang dia mainkan dalam kesuksesannya.
Mungkin motivasinya sedikit berbeda, meski tetap tidak terhormat. Dalam beberapa versi mitos, Theseus meninggalkannya di Naxos.
Ia ditinggalkan karena menderita penyakit dalam perjalanan kembali ke Athena dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Dia kemudian meninggal saat melahirkan anak kembar Theseus atau dibunuh oleh Artemis.
Dalam versi lain dalam mitologi Yunani, dia gantung diri dalam keputusasaan ketika dia menyadari bahwa Theseus telah pergi tanpa alasan apa pun. Sementara dia diasingkan di pulau asing tanpa kemungkinan untuk kembali ke rumah ke keluarga yang dia khianati.
Namun, ada interpretasi cerita yang bisa membebaskan Theseus dari tuduhan dan membuat tindakannya tidak terlalu kejam.
Dalam versi ini, dewa anggur Olympian, Dionysus, memerintahkan Theseus untuk meninggalkannya karena dewa tersebut terpikat oleh kecantikannya.
Dionysus menginginkannya untuk menjadi pengantinnya. Theseus tidak bisa menolak dewa tersebut, jadi dia menyerahkan Ariadne.
Ketika Dionysus dan Ariadne menikah, dia memberinya mahkota yang indah, yang kemudian dia ubah menjadi konstelasi Corona Borealis. Ovid menjelaskan bagaimana permata mahkota diubah menjadi bintang yang menyala.
Ariadne dan Dionysus memiliki sejumlah putra, yang dilaporkan antara satu hingga enam putra dalam sumber berbeda, meskipun terkadang dua anak Ariadne dikaitkan dengan Theseus.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR