“Saya sudah mengetahui lukisan Fouquet selama bertahun-tahun dan saya selalu mengira benda batu itu tampak seperti alat prasejarah,” kata Steven Kangas, salah satu peneliti makalah dari Department of Art History Dartmouth College
"Jadi, hal ini selalu melekat di benak saya, sebagai sesuatu yang perlu saya kejar di masa depan," terangnya, dikutip dari Eurekalert.
Batu yang dipegang Santo Stephen inilah yang menarik perhatian Kangas. Ketika dia menghadiri seminar di Dartmouth dia bertemu dengan Charles Musiba, antropolog di Colorado University-Denver yang membahas kapak genggam purbakala.
Keduanya juga berbincang dengan DeSilva yang merupakan profesor dan ketua Departemen Antropologi di Darmouth College. Ketiganya membahas tentang batu yang berada pada lukisan di panel kiri diptych karya Fouquet.
Mereka sepakat bahwa batu tersebut menyerupai kapak genggam dari peradaban sejarah dunia kuno. Ketiganya bersama pun segera membuat penelitian yang dipublikasikan Juli silam.
Pada makalah itu para peneliti menganalisis objek batu yang digambar dalam diptych. Yang diselidiki mulai dari tetesan air mata lukisan untuk menkuantifikasi bentuk suatu objek, melihat kesamaan bentuk dengan kapak genggam Acheulean, pewarnaan dan perbandingannya dengan 20 kapak genggam Acheulean yang ada di Prancis.
Mereka mendapati, kesamaan benda tersebut dengan kapak genggam Acheulean sebesar 95 persen. Variasi warna pada permukaan objek seperti kuning, coklat, dan merah, konsisten dengan apa yang ada pada artefak kapak genggam lainnya.
Para peneliti juga menghitung bekas serpihan pada permukaan batu yang dicat tersebut. Serpihan di permukaan lukisan sangat konsisten dengan rata-rata 30 kapak genggam peninggalan sejarah dunia kuno yang dikumpulkan oleh para peneliti di sekitar Prancis.
Analisis mereka mengantarkan bahwa Fouquet benar-benar sangat teliti dan detail untuk menlukis objek batu yang berada di tangan Santo Stephen itu. Hal itu dibuktikan dengan tingkat variasi warna. Bahkan, pada analisis infra merah, jelas-jelas objek tersebut dikerjakan ulang, mungkin oleh Fouquet agar gambarnya lebih jelas.
"Fouquet tampaknya menaruh minat khusus pada benda batu tersebut, mungkin karena dia pernah melihat benda yang menarik perhatian dan imajinasinya,” kata Kangas.
Source | : | eurekalert |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR