Pada tahun 20-an-30-an M, seorang pengkhotbah keliling, Yesus dari Nazaret, mulai memproklamirkan bahwa "kerajaan Allah" seperti yang dinubuatkan oleh para nabi sebelumnya sudah dekat.
Kutipan dan singgungan terhadap sejarah Yahudi, Hukum Musa, dan para nabi membenarkan klaim tentang Yesus. Mereka yang mengikuti ajarannya menjadi satu dengan sekte penganut Yahudi.
Injil Markus ditulis sekitar satu generasi setelah kematian Yesus yang bersejarah, diikuti oleh Matius, Lukas, dan terakhir Yohanes.
Itu bukanlah empat sumber independen, dan kita tidak memiliki kesaksian tertulis dari saksi mata mengenai peristiwa ini. Tidak ada catatan kontemporer yang bertahan. Yesus tidak meninggalkan tulisan, dan Injil tidak ditulis oleh murid-murid Yesus.
Markus harus mengatasi tiga masalah utama. Peran Yesus sebagai Mesias tidak mengangkat derajat bangsa Yahudi. Orang-orang Yahudi masih menderita di bawah pendudukan Romawi.
Pada saat Markus menulis, terdapat lebih banyak orang non-Yahudi (eks-pagan) yang terlibat dalam gerakan ini dibandingkan dengan orang Yahudi.
Sementara itu, Yesus disebutkan dianiaya dan mati karena perbedaan agama dengan para pemimpin Yahudi, dan bukan sebagai pengkhianat Kekaisaran Romawi.
Yesus diyakini akan kembali ke bumi di masa depan. Dalam Markus 4:10-11, ketika para murid bertanya kepada Yesus mengapa Dia mengajar dengan perumpamaan, Dia menjawab kepada mereka:
"Ini adalah kalimat dari Nabi Yesaya, yang telah mengecam orang-orang Yahudi karena kesalahan mereka dalam berbuat dosa."
Dengan kata lain, Yesus sendirilah, yang menggenapi Yesaya, yang menghalangi mayoritas orang Yahudi untuk percaya. Bagi kebanyakan orang Yahudi, seorang mesias yang disiksa dan kemudian mati tidak akan banyak membantu perjuangan Yahudi.
Sementara itu, kematian melalui penyaliban dibahas dalam kisah Markus sebagai pengadilan palsu oleh kepemimpinan Yahudi yang menyebabkan kematian Yesus. Terlepas dari kenyataan penyaliban tersebut, Yesus bukanlah pengkhianat Roma. Implikasinya, para pengikutnya juga tidak bersalah atas pengkhianatan.
Markus menciptakan narasi kuat bahwa Yesus mati karena perbedaan agama di kalangan orang-orang Yahudi dan bukan karena politik kekaisaran Romawi.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR