Saat kembali ke Yunani, masyarakat ingin mengetahui segala hal tentang negeri eksotis Mesir. Bagi bangsa Yunani, Mesir kuno dikelilingi aura misteri dan keajaiban. Apa yang mereka pelajari bahkan lebih menakjubkan daripada yang dapat mereka bayangkan.
“Mulai dari deskripsi makam dan monumen yang terbuat dari batu dan piramida raksasa hingga pemujaan masyarakat Mesir terhadap kucing,” tambah Lesso. Termasuk fakta bahwa dewa-dewa Mesir kuno sebagian adalah binatang, sebagian lagi manusia.
Penulis lain mengikuti jejak Herodotus dan mengunjungi mesir kuno.
Filsafat: Misteri Orpheus dan Isis
Bagi orang Yunani kuno, sudah menjadi rahasia umum bahwa Mesir adalah sumber segala kebijaksanaan. Dan kebijaksanaan tersebut cukup kuno. Maka tidak mengherankan jika mitos-mitos populer menceritakan tentang banyak perjalanan awal para filsuf ke Mesir. Namun sebagian besar dari mitos-mitos tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara historis.
Negarawan besar Athena, Solon, dikatakan oleh Herodotus mengunjungi Mesir pada saat Amasis II menjadi Firaun. Plato mungkin menginjakkan kaki di Negeri Sungai Nil sekitar tahun 393 SM. Hal ini terlihat jelas dalam dialog-dialognya, di mana ia mengeklaim bahwa tradisi Mesir sudah ada sejak 9.000 tahun yang lalu.
Plato juga menjelaskan dalam bukunya Phaedrus bagaimana tulisan ditemukan oleh dewa Mesir Thoth. Para ilmuwan Thales dan Pythagoras dikatakan memperoleh sebagian besar pengetahuan mereka dari studi mereka di Mesir. Menurut Plutarch, kita tidak akan memiliki teorema Pythagoras yang terkenal jika bukan karena pengaruh Piramida Giza.
Namun Pythagoras tidak hanya pergi ke Mesir untuk belajar matematika. Konon, dia juga diinisiasi dalam Misteri Orphic. Doktrin ini melibatkan keterlibatan dalam beberapa ritual rahasia dan memurnikan jiwa dan tubuh seseorang melalui penerapan praktik pertapa.
Praktik-praktik inilah yang kemudian diajarkan Pythagoras kepada para asistennya di koloni Kroton, di Calabria modern, Italia.
Yang lebih populer di kalangan orang Yunani adalah Misteri Isis, yang menjadi populer setelah penaklukan Aleksander Agung. Isis adalah salah satu dewi utama sepanjang sejarah Mesir dan terus demikian pada Periode Yunani-Romawi.
Kalender: menjaga waktu di masa lalu
Orang Mesir kuno mengembangkan sistem pencatatan hari yang revolusioner pada saat itu. Mereka adalah salah satu peradaban pertama yang memperhatikan hubungan antara pergerakan bintang dan benda langit lainnya serta perubahan musim.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR