Nationalgeographic.co.id—Sejarah Aztec seperti banyak masyarakat pra-Columbus, bersifat hierarkis, dengan bangsawan (pipiltin) dan rakyat jelata (macehualtin) membentuk strata sosial utama.
Namun, di kedua kelompok sosial ini, perempuan Aztec mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang berkontribusi terhadap kesejahteraan komunitas mereka.
Pendidikan Anak Perempuan dalam Sejarah Aztec
Kelahiran seorang anak dalam masyarakat Aztec ditandai dengan ritual dan perayaan. Tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya peradaban Aztec tetapi juga menegaskan harapan yang diberikan kepada anak sejak kecil.
Para ibu dan bidan akan melakukan serangkaian ritual dan doa kepada dewi persalinan, Tlazolteotl, serta dewa lainnya. Hal ini menandakan makna spiritual dalam menghadirkan kehidupan baru ke dunia.
Pada tahun-tahun awal ini, para ibu akan mewariskan keterampilan dan pengetahuan dasar kepada anak perempuan mereka.
Seiring bertambahnya usia, pendidikan anak perempuan Aztec disusun berdasarkan peran yang diharapkan sebagai orang dewasa.
Pada usia sekitar 12 tahun, anak perempuan biasanya bersekolah di sekolah setempat yang disebut cuicacalli (rumah nyanyian) di mana mereka dilatih lebih lanjut dalam tugas-tugas rumah tangga dan juga belajar tentang agama, etika, dan nilai-nilai kemasyarakatan.
Cuicacalli adalah bagian dari institusi besar yang dikenal sebagai telpochcalli (rumah pemuda), yang mendidik sebagian besar anak-anak Aztec dan juga memberikan pelatihan militer untuk anak laki-laki.
Namun, gadis-gadis dari keluarga bangsawan terkadang bersekolah di calecac, sebuah institusi pendidikan tinggi yang biasanya diperuntukkan bagi para bangsawan dan mereka yang dipilih untuk pelayanan keagamaan.
Calecac memberikan pendidikan yang lebih komprehensif, termasuk pelajaran sejarah, mitologi, astronomi, etika, seni dan musik.
Perbedaan dalam pendidikan ini mengungkapkan perbedaan stratifikasi masyarakat Aztec dan mencerminkan beragamnya harapan terhadap anak perempuan dari berbagai status sosial.
Source | : | History |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR