Beberapa ahli mitologi Bali meyakini bahwa Bedawang Nala adalah representasi dari magma di perut bumi yang menyebabkan fenomena vulkanik.
Pasalnya, Bali merupakan gugus kepulauan di Indonesia yang memiliki gunung berapi dan cukup rawan gempa.
Pulau Penyu dari Mitologi Amerika
Jauh dari Bali, mitologi Amerika juga menganggap bahwa tanah yang dipijak merupakan punggung atau cangkang kura-kura raksasa.
Kebanyakan komunitas adat di Amerika, terutama masyarakat Algonquin dan Iroquois, percaya bahwa benua Amerika Utara adalah Pulau Penyu.
Kisah ini dituturkan dalam berbagai sejarah lisan tentang seekor penyu yang menopang dunia di punggungnya.
Disebutkan dalam cerita asal-usul dunia, penyu adalah penopang kehidupan di atas laut dan menjadi simbol atas kehidupan itu sendiri. Akan tetapi, cerita lebih rincinya berbeda-beda di setiap masyarakat adat Amerika.
Misalnya, tradisi lisan Ojibwe mengisahkan Pulau Penyu berasal dari penyu yang berhasil bertahan berenang jauh dari banjir besar di Bumi. Banjir besar ini terjadi karena Sang Pencipta ingin memulai kehidupan baru yang lebih damai dari pertikaian manusia.
Roh yang menciptakan kehidupan bernama Nanabush (Nanabozo), memberikan penyu tanah di atas punggungnya. Tanah ini berasal dari kaki kecil muskrat yang nyaris berhasil berenang jauh. Dari tanah inilah, penyu menjadi pulau yang terus bergerak dan menyangga kehidupan darat.
Versi lainnya berasal dari masyarakat Iroquois. Mitologi Amerika satu ini mengatakan bahwa Pulau Penyu berasal dari Wanita Langit yang hamil dan terjatuh ke Bumi. Wanita Langit dipandu oleh burung-burung dan ditempatkan dengan aman di punggung kura-kura.
Sebagai rasa terima kasih, Wanita Langit menjadikan punggung penyu dipenuhi lumpur. Lumpur ini kemudian menjadi lahan bagi keturunan Wanita Langit.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR