Nationalgeographic.co.id - Berdiri di atas bukit di Granada, Istana Alhambra menjadi salah satu bangunan paling megah di Spanyol. Dibangun antara tahun 1238 dan 1358, pembangunan dimulai oleh Muhammad I Ibn al-Ahmar, emir pertama Kekhalifahan Nasrid. Oleh dinasti ini, Alhambra digunakan sebagai benteng militer.
Alhambra kaya akan makna budaya yang unik. Bangunan bersejarah ini juga menjadi salah satu istana yang paling terpelihara di dunia Islam.
Siapa Nasrid dan Muhammad I?
Kekhalifahan Nasrid bukan hanya dinasti Islam (Moor) yang berkuasa paling lama di Semenanjung Iberia, tetapi juga dinasti terakhir. “Dinasti ini menjadi penguasa Emirat Granada dari tahun 1230 hingga 1492,” tulis Lina Adams di laman The Collector.
Nasrid adalah keturunan dari suku Arab Banu Khazraj yang berbasis di Madinah. Muhammad ibn Nasr I adalah pendiri dinasti ini dan salah satu warisan terbesarnya adalah pembangunan Istana Alhambra.
Melanjutkan Kekhalifahan Umayyah, Nasrid menikmati pemerintahan yang berlangsung selama dua abad, memerintah kota bersejarah di selatan Granada. Meskipun zaman Keemasan yang terkenal sudah sangat berkurang pada saat itu, Alhambra tetap menjadi benteng militer yang penting.
Awal berdirinya Alhambra pada tahun 1238 dipicu oleh keinginan untuk membentuk benteng militer di Granada. Istana ini dengan cepat menjadi ciri penting peradaban Islam di Spanyol. Alhambra mengawasi kota, dilindungi oleh pegunungan besar dan hutan berhektar-hektar.
Pemerintahan Nasrid di Spanyol berakhir pada tahun 1492 dengan penaklukan oleh raja Katolik Ferdinand II dan Isabel I. Raja Ferdinand II memiliki keinginan yang sama untuk merebut kembali wilayah dari umat Islam. Setelah meluncurkan serangkaian serangan militer yang memakan waktu sepuluh tahun yang sulit, Granada menyerah pada tahun 1492. Meskipun Granada direbut oleh raja Katolik, Alhambra tetap dikenal sebagai sisa-sisa peninggalan Islam Spanyol yang bertahan lama.
Mengapa Alhambra dibangun?
Dengan kedatangan Nasrid, agresi dari ancaman tentara Kristen serta meningkatnya perpecahan di antara para pemimpin Islam pun mencapai puncaknya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendirikan pangkalan militer untuk membentengi kerajaan terakhir yang tersisa.
“Seperti disebutkan sebelumnya, Granada merupakan lokasi strategis yang ideal untuk dijadikan benteng,” tambah Adams.
Pendirian Istana dimulai dengan keluarnya Muhammad I dari Jaen dan ditetapkannya Granada sebagai pangkalan militer. Kota ini jauh dari perbatasan Kerajaan Castille dan memiliki pintu keluar langsung ke pantai jika terjadi keadaan darurat.
Banyak kota di sekitar Jaen sebelumnya telah ditaklukkan oleh Ferdinand III dari Castilla, sehingga Muhammad I harus merundingkan penyerahan Jaen kepada Ferdinand. Hal ini mengakibatkan penandatanganan Perjanjian Jaen pada tahun 1246, yang menuntut agar Nasrid membayar upeti tahunan sebesar 150.000 maravedi. Nasrid juga wajib memberikan bantuan militer kapan pun diperlukan oleh Castilla. Muhammad I menandatangani perjanjian untuk mengulur waktu bagi pembuatan dan benteng Alhambra guna memperkuat posisi militer dan pertahanan Nasrid.
Meskipun umumnya disebut sebagai konstruksi tunggal, Alhambra terdiri dari banyak struktur dan menara yang rumit. Semuanya memiliki tujuan unik bagi Kekhalifahan Nasrid. Benteng Alhambra dikenal sebagai Alcazaba dan merupakan salah satu bagian tertua istana. Para emir Nasrid awal berfokus pada memperkuat Alcazaba karena tembok pembatasnya mengelilingi Alhambra.
Di tengah meningkatnya ketegangan di sekitar Granada, menjaga para pemimpin Nasrid dan membentengi kota menjadi semakin penting.
Bagaimana Kekhalifahan Nasrid memanfaatkan Alhambra?
Di dalam Alhambra, Alcazaba berfungsi sebagai kediaman utama Muhammad I dan para pengawalnya. Dinding luar mempunyai beberapa gerbang untuk masuk: gerbang Keadilan (Bab al-Syariah), gerbang Tujuh Lantai (Bab al-Ghudūr), gerbang Elvira (Bab-Ilbira), Gerbang Palsu (Bab al-Faray). Pintu masuk utama ke benteng ini melalui Gerbang Senjata, sedangkan kawasan Alhambra lainnya dapat diakses melalui Gerbang Tahona.
Alcazaba juga memiliki area untuk memasok kebutuhan dasar militer Nasrid, yang menjaga para emir. Di bagian selatan benteng, banyak ruangan dan fasilitas penyimpanan dirancang untuk penjaga junior. Unit tentara lainnya diperkirakan berkemah di luar benteng karena terbatasnya ruang di dalam Alcazaba. Benteng ini diperkuat dengan beberapa menara, yang tetap menjadi menara tertua di Alhambra.
Menara-menara tersebut termasuk Menara Pengawal di sisi barat, Menara Penghormatan, Menara Patah, dan Menara Pembuat Perisai. “Semua menara membentuk garis pertahanan di tembok Alcazaba,” ungkap Adams.
Muhammad I memerintah Kekhalifahan Nasrid selama 18 tahun dan digantikan oleh putranya, Muhammad II. Setelah mengambil alih pemerintahan, ia terus mengembangkan Kota Granada menjadi pusat militer.
Selain menjadi pusat militer terpenting bagi Nasrid, Alhambra pada intinya adalah istana kerajaan. Meskipun juga dirancang dengan tujuan untuk mengintimidasi pengunjung, Istana Comares menampilkan menara kolosal untuk mengatasi ancaman. Istana Singa, sebaliknya, menawarkan tampilan seni Nasrid yang penuh hiasan. Keberadaan Istana Singa menjadikannya salah satu bagian Alhambra yang paling kaya secara budaya.
Kapan Al-Andalus jatuh dan bagaimana nasib Alhambra?
Emirat Granada menjadi negara Muslim terakhir di Iberia selama lebih dari dua abad pada saat Perang Granada. Setelah 700 tahun pemerintahan Islam, umat Islam kehilangan Al-Andalus dengan direbutnya Granada pada tahun 1492 oleh Ferdinand III, raja Castilla.
Lalu bagaimana dengan nasib Alhambra? Istana ini sama sekali tidak tersentuh selama pertempuran yang panjang. Bahkan konon bangsa Moor menyerahkan Granada tanpa konflik berkepanjangan untuk menghindari kehancuran Alhambra.
Setelah ditaklukkan, Alhambra menjadi istana kerajaan monarki Spanyol dan Isabella serta Ferdinand segera bertempat tinggal di sana.
Mereka adalah orang Eropa pertama yang tinggal di Alhambra, diikuti oleh Charles V pada tahun 1526. Beberapa renovasi dilakukan untuk menanamkan gaya Renaisans pada istana.
Dianggap sebagai karya besar periode Al-Andalus, Alhambra berfungsi sebagai pengingat akan kekuasaan Islam yang berlangsung di Spanyol. Selain itu, istana ini juga menjadi bukti kejayaan era Nasrid dan warisan budayanya yang abadi.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR