Nationalgeographic.co.id—Sepanjang sejarah Tiongkok kuno, masyarakatnya memiliki beragam cara untuk menjaga kebersihan, terutama kebersihan tubuhnya.
Konon di masa lalu, mandi merupakan suatu kemewahan. Lalu bagaimana mereka menjaga kebersihan dan kesehatan?
Budaya mandi dalam sejarah Tiongkok Kuno
Meski sulit dibayangkan, warga Tiongkok kuno tidak memiliki kemewahan mandi setiap hari atau dua hari sekali. Bahkan, sebagian besar warga tidak memiliki kemewahan untuk masuk ke kamar kecil dan menyiapkan bak mandi.
“Bangsawan Tiongkok kuno menjaga kebersihan bahkan sebelum Dinasti Shang; antara 475-221 SM,” tulis Carl Seaver di laman History Defined. Para arkeolog Tiongkok menemukan tiga kamar mandi kerajaan dari Periode Negara-Negara Berperang. Pemandian ini didekorasi dengan ubin keramik. Area basahnya memiliki lubang drainase dan pipa saluran pembuangan.
Kamar mandi dan pasokan air perkotaan sudah ada di Tiongkok sejak Dinasti Shang. Orang Tiongkok kuno menulis bukti paling awal tentang budaya kamar mandi dengan Oracle Turtle Script 3.000 tahun yang lalu.
Bak mandi dibuat dari perunggu atau kayu. Pada masa Dinasti Zhou, mandi merupakan ritual sosial bukan hanya untuk kebersihan pribadi. Mungkin pentingnya mandi sebagai ritual sosial adalah alasan mengapa pemandian umum pertama kali muncul pada masa Dinasti Zhou.
Mandi sebagai ritual sosial
Kebersihan pribadi sangat penting, hal ini sudah jelas, tetapi bagi orang-orang Tiongkok kuno. Terutama mereka yang berkecimpung dalam politik. Misalnya, pada masa Dinasti Zhou, masyarakat mengharapkan warga Tiongkok merebus air untuk mandi orang tuanya setiap lima hari. Mereka juga harus membantu orang tuanya mencuci rambut setiap hari ketiga.
Selain itu, mandi tidak hanya mencakup urusan rumah tangga. Ketika mengunjungi keluarga lain, sudah menjadi kebiasaan untuk mandi di tempat yang disediakan oleh tuan rumah. Hal tersebut dilakukan sebelum menikmati perayaan lainnya.
Ritual sosial mandi semakin penting pada masa Dinasti Han (206-220 M). Hal ini terlihat dari tindakan pemerintah Tiongkok kuno yang menjadwalkan hari libur agar para pejabat bisa mandi.
Dalam teks sejarah yang dikenal dengan The Rites of the Han Court, pemerintah menyediakan “liburan mandi” setiap lima hari. Hari libur ini tetap ada di kemudian hari pada dinasti lain, seperti Dinasti Tang (618-907). Di era Dinasti Tang, pemerintah menyesuaikannya menjadi “liburan mandi” setiap sepuluh hari kerja.
Melirik Kasus Codeblu, Dulu Pengulas Makanan Justru Sangat Menjaga Anonimitas, Kenapa?
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR