Mereka melancarkan serangan terhadap kota-kota Romawi, koloni, dan sekutunya. Serangan ini sangat berhasil. Bahkan, mereka melengkapi kemenangannya dengan merebut beberapa kota penting lainnya seperti Lavinium, Corbio, dan Trebia.
Kini mereka berencana untuk mengepung Roma sendiri. Pasukan Romawi telah bersiap-siap untuk mempertahankan kota. Di sisi lain orang-orang Plebeian ingin menuntut perdamaian.
Namun Coriolanus bukanlah tipe pemaaf. Beberapa kali senat mengajukan permohonan damai dan selalu berujung penolakan.
Pada akhirnya, ibu Coriolanus sendiri, Veturia, dan istrinya, Volumnia, terpaksa turun tangan bersama kedua putranya. Mereka mengunjungi kampnya dan memohon agar ia menghentikan serangannya. Hal ini tampaknya berhasil dan Coriolanus mengakhiri pengepungannya.
“Apa yang terjadi pada Coriolanus selanjutnya masih belum jelas, dengan berbagai sumber yang memperdebatkan apa yang terjadi selanjutnya.,” jelas Robbie. “Versi yang paling terkenal menyatakan bahwa dia pensiun ke Antium.”
Fakta atau Mitos?
Ada banyak perdebatan mengenai apakah Coriolanus adalah sosok nyata, mitos, atau sesuatu di antaranya. Sejarawan kuno seperti Livy, Plutarch, dan Dionysius jelas mempercayainya, namun banyak sejarawan modern yang skeptis.
Mengapa skeptis? Sebagian besar bermuara pada kurangnya sumber-sumber kontemporer yang dapat diandalkan.
Catatan pertama tentang kehidupan Coriolanus berasal dari abad ketiga sebelum masehi, dua ratus tahun setelah ia meninggal. Mengapa butuh waktu begitu lama untuk menulis tentang peristiwa besar dan kehidupan tokoh penting dalam sejarah Roma?
Pada saat yang sama, tampaknya tidak mungkin dia sepenuhnya palsu. Sebagian besar sejarawan modern setuju bahwa dia kemungkinan adalah tokoh sejarah yang nyata, namun ceritanya sangat dibumbui karena seiring berjalannya waktu, fakta dan legenda saling terkait.
Source | : | Historic Mysteries |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR