1) Aktivasi
Tsunami dimulai jauh di lepas pantai, dengan gempa bumi, erupsi gunung berapi, atau longsor. Pergerakan tiba-tiba di dasar laut memindahkan air di atasnya.
Meskipun gerakan vertikal awalnya mungkin kurang dari satu meter, ia mencakup area yang luas dan total volume air yang dipindahkan sangat besar.
2) Pembentukan Awal
Di perairan dalam, gelombang menyebar dengan cepat. Gelombang ini mungkin hanya setinggi 30 cm pada titik ini dan sulit dikenali, tetapi ia bergerak dengan kecepatan lebih dari 800 kilometer per jam.
Tidak seperti gelombang normal yang didorong angin, yang berjarak sekitar 100 meter, jarak antara puncak gelombang tsunami yang berurutan bisa mencapai 200 kilometer.
3) Perubahan Bentuk
Setiap gelombang memiliki puncak dan palung, dan terkadang palung tsunami mencapai daratan sebelum puncaknya. Hal ini menyebabkan surutnya air laut ratusan meter lebih jauh dari biasanya.
Penarikan air ini berlangsung selama sekitar enam menit sebelum puncak gelombang mencapai pantai, dan bisa mengecoh orang.
4) Pel pendekatan
Saat puncak gelombang mencapai air yang lebih dangkal, gesekan dengan dasar laut menyebabkannya melambat.
Air yang lebih cepat datang dari belakang menumpuk dan mendorong puncak gelombang jauh lebih tinggi. Ketinggian gelombang akan terus meningkat selama enam menit berikutnya.
5) Dampak
Sebagian besar tsunami tidak memiliki puncak gelombang yang pecah, melainkan menyerupai air pasang yang datang dengan cepat.
Air ini dapat mendorong volume air yang luar biasa hingga satu kilometer ke daratan, menyapu orang, pohon, mobil, dan bangunan kecil di jalurnya. Pada saat surut berikutnya, orang dan benda bisa tersapu ke laut.
Dengan memahami bagaimana tsunami terbentuk, kita dapat lebih siap menghadapi bencana alam ini.
Pengetahuan ini dapat membantu kita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita.
KOMENTAR