Tidak seperti gelombang yang didorong angin, yang hanya bergerak melalui lapisan paling atas laut, tsunami bergerak melalui seluruh kolom air, dari dasar laut ke permukaan laut.
Penyebab Tsunami
Sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi pada batas lempengan tektonik konvergen.
Menurut Global Historical Tsunami Database, sejak tahun 1900, lebih dari 80% tsunami yang mungkin terjadi disebabkan oleh gempa bumi.
Namun, tsunami juga dapat disebabkan oleh longsor, aktivitas vulkanik, jenis cuaca tertentu, dan kemungkinan objek dekat bumi (misalnya, asteroid, komet) yang bertabrakan atau meledak di atas lautan.
Pergerakan Tsunami
Setelah terbentuk, kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut. Di laut dalam, tsunami dapat bergerak secepat pesawat jet, lebih dari 800 kilometer per jam, dan panjang gelombangnya, jarak dari puncak ke puncak, bisa mencapai ratusan kilometer.
Pelaut di laut biasanya tidak akan menyadari adanya tsunami saat melintas di bawah mereka; di perairan dalam, puncak gelombang jarang mencapai lebih dari satu meter di atas gelombang laut.
Sistem NOAA Deep-ocean Assessment and Reporting of Tsunami (DART), yang terletak di laut dalam, mampu mendeteksi perubahan kecil pada ketinggian permukaan laut dan mengirimkan informasi ini ke pusat peringatan tsunami.
Proses Pembentukan Tsunami
Berikut adalah lima tahap terbentuknya salah satu kekuatan paling merusak di Bumi, seperti dilansir dari Science Focus.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Jejak Peradaban Minoa, Benarkah Akibat Tsunami?
KOMENTAR