3 Cara Terbentuknya Gunung Berapi
Berdasarkan pemahaman tentang lempeng tektonik dan jenis batas lempengnya, seperti dilansir dari National Geographic, kita dapat memahami 3 cara utama gunung berapi terbentuk:
1. Gunung Berapi di Batas Divergen
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, gunung berapi di batas divergen terbentuk akibat naiknya magma dari mantel ke permukaan di celah-celah yang tercipta saat lempeng tektonik saling menjauh.
Magma ini mendingin dan memadat, membangun kerak bumi baru dan sekaligus membentuk gunung berapi. Proses ini berlangsung terus menerus, menghasilkan deretan gunung berapi bawah laut dan darat yang panjang.
Contohnya adalah Mid-Atlantic Ridge, pegunungan bawah laut terpanjang di dunia yang memisahkan lempeng Amerika Utara dan Eurasia.
2. Gunung Berapi di Batas Konvergen
Gunung berapi di batas konvergen terbentuk akibat tumbukan lempeng tektonik yang memicu pelepasan energi panas dan pelelehan batuan di sekitarnya.
Magma yang dihasilkan kemudian naik ke permukaan dan membentuk gunung berapi. Jenis gunung berapi ini sering kali lebih besar dan lebih eksplosif dibandingkan gunung berapi di batas divergen.
Contohnya adalah Cincin Api Pasifik, rangkaian gunung berapi yang mengelilingi Samudra Pasifik, terbentuk akibat tumbukan lempeng-lempeng di sekitarnya.
3. Gunung Berapi di Atas Titik Panas (Hotspot)
Titik panas (hotspot) adalah area di mantel Bumi yang luar biasa panas, meskipun jauh dari batas lempeng tektonik.
Panas dari hotspot ini dapat melelehkan batuan di atasnya, menghasilkan magma yang naik ke permukaan dan membentuk gunung berapi.
Gunung berapi yang terbentuk di atas hotspot biasanya tidak terkait dengan batas lempeng tektonik dan dapat muncul di mana saja di Bumi.
Contohnya adalah Kepulauan Hawaii, yang terbentuk di atas hotspot di tengah Samudra Pasifik.
Memahami bagaimana proses terbentuknya gunung berapi membantu kita untuk lebih memahami planet kita yang terus berevolusi dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gunung berapi.
Pengetahuan ini juga dapat membantu para ilmuwan untuk memprediksi letusan gunung berapi dan mempersiapkan diri untuk mitigasinya.
Semoga artikel ini telah memberikan Anda pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana proses terbentuknya gunung berapi.
KOMENTAR