Lempeng-lempeng ini dapat bergerak menjauh, saling mendekat, atau bergeser satu sama lain.
Melasnsir The British Geological Survey, pergerakan ini melahirkan tiga jenis utama batas lempeng tektonik:
1. Batas Divergen (Konstruktif)
Di batas divergen, lempeng-lempeng tektonik saling menjauh, menciptakan celah yang memungkinkan magma dari mantel naik ke permukaan.
Magma ini mendingin dan memadat, membentuk kerak bumi baru dan sekaligus membangun gunung berapi.
2. Batas Konvergen (Destruktif)
Di batas konvergen, lempeng-lempeng tektonik saling mendekat dan bertabrakan. Tabrakan ini dapat menyebabkan salah satu lempeng menunjam ke bawah mantel, memicu pelepasan energi panas yang luar biasa.
Energi ini melelehkan batuan di sekitarnya, menghasilkan magma yang kemudian naik ke permukaan dan membentuk gunung berapi.
3. Batas Transformasi (Konservatif)
Di batas transformasi, lempeng-lempeng tektonik bergeser satu sama lain tanpa saling menjauh atau mendekat.
Pergerakan ini tidak secara langsung menghasilkan magma, sehingga gunung berapi jarang ditemukan di batas transformasi.
Baca Juga: Bagaimana Petir Vulkanik Bisa Muncul dari Gunung yang Erupsi?
KOMENTAR