Baca Juga: Garis Pesisir Indonesia Menyusut Cepat, Langkah Ini Bisa Jadi Solusi
Pertama, masyarakat memilih untuk melindungi kawasan permukiman dari bibir pantai seperti penggunaan tanggul. Berikutnya, mengakomodasi tempat tinggal dengan meninggikan bagian dasarnya. Ketiga, masyarakat biasanya meninggalkan rumah mereka untuk mencari permukiman baru, atau pindah secara keseluruhan dengan pergantian alamat.
2. Adaptasi perekonomian dan pekerjaan pesisir. Sebagian dari masyarakat perikanan di pesisir, bekerja sebagai petani tambak. Banjir rob dapat merugikan penghidupan mereka. Langkah adaptasi yang dapat mereka lakukan adalah meninggikan tanggul tambak, dan memasang jaring waring di sekeliling tambak. Adaptasi ini dapat mencegah budidaya meluap ke luar tambak.
Pada sektor perekonomian lain, masyarakat dapat beralih mata pencaharian. Peralihan mata pencarian ini bisa menjadi pedagang, buruh, atau pekerjaan lain di luar lingkungan pesisir. Akan tetapi, peralihan mata pencaharian tentu akan sangat sulit, mengingat perbedaan kemampuan pekerjaan yang berbeda untuk lapangan pekerjaan baru.
3. Adaptasi sosial dan budaya. Kawasan pesisir yang rentan terkena banjir rob memaksa masyarakat harus bergotong royong untuk langka adaptasi seperti pembangunan tanggul, atau membuat instalasi pompa penyedot rob. Demi menyelesaikan permasalahan bersama, gotong royong lebih mengacu untuk perbaikan fasilitas umum dan keselamatan bersama.
Adapun kebiasaan gotong royong ini menjadi budaya setempat yang berkembang. Aditya Listiyan Sutigno dan Bitta Pigawati dalam penelitian tahun 2015 mengungkapkan mengenai adaptasi masyarakat kawasan rentan banjir rob.
Studi itu mengungkapkan, kebiasaan gotong royong ditambah dengan budaya keagamaan setempat, dapat memperkuat hubungan masyarakat sehingga menjadi kebudayaan baru yang saling membutuhkan.
Bagaimana Langkah untuk Mengurangi Dampak Banjir Rob?
Mengurangi dampak atau mitigasi banjir rob harus dilakukan dengan matang. Pasalnya, banjir rob berhubungan dengan abrasi. Upaya mitigasi yang harus dilakukan juga beserta perbaikan sistem masyarakat sekitar pesisir mencegah dampak jangka panjang dari abrasi selain banjir rob, kenaikan muka laut yang dapat menenggelamkan seluruh kawasan pesisir.
Langkah pengurangan dampak pertama adalah dengan mengembalikan ekosistem mangrove atau bakau. Mangrove punya peran penting untuk menjaga abrasi dari gelombang laut.
Selain itu, hutan mangrove punya ekosistem yang kaya dan tampak indah. Dengan demikian, tidak hanya berfungsi mencegah abrasi, tetapi juga ekowisata yang membawa pendapatan bagi masyarakat setempat.
Hanya saja, tidak jarang kawasan yang dulunya hutan mangrove digunduli demi membuka lahan tambak. Inilah yang memicu suatu kawasan di pesisir menjadi rentan abrasi dan lebih sering terkena banjir rob. Jika hendak mengembalikan ekosistem hutan mangrove, carilah jalan tengah antara kebutuhan nelayan tambak dan perlindungan kawasan pesisir.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR