Baca Juga: Zirah, Simbol Kehebatan Militer dan Teknik Kekaisaran Romawi
Masalah-masalah ini menyebabkan jatuhnya Roma pada tahun 476 M.
Agama baru dan invasi mendorong Kekaisaran Romawi menuju jurang kehancuran
Pada abad keempat dan kelima, Kekaisaran Romawi menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu yang telah berkembang selama berabad-abad: Kekristenan.
Sejarawan seperti Edward Gibbon berpendapat bahwa meningkatnya penerimaan umat Kristen pada akhirnya menghancurkan Kekaisaran Romawi. Banyak sejarawan yang mengabaikan klaimnya. Tapi Gibbon berpendapat bahwa agama Kristen menimbulkan perpecahan di antara orang-orang Romawi dan mengurangi antusiasme mereka untuk berperang.
Jika demikian, ini adalah saat yang buruk bagi bangsa Romawi untuk kehilangan minat dalam perang. Mulai abad keempat, Kekaisaran Romawi mulai menghadapi ancaman yang semakin meningkat dari suku-suku Jermanik seperti Goth.
Invasi Suku Hun ke Eropa pun mendorong suku-suku Jermanik lebih dekat ke perbatasan Romawi. Hal ini menyebabkan Pertempuran Adrianople pada tahun 378 M antara pasukan Romawi Timur dan bangsa Goth. Yang mengejutkan banyak warga Romawi, bangsa Goth tidak hanya menang tetapi juga menghabisi dua pertiga tentara Romawi — termasuk kaisar, Valens.
Meskipun kedua belah pihak berdamai dan menjalin hubungan dagang, ketegangan terus berlanjut. Dan pada tahun 410 M, Raja Alaric I menjarah Kota Roma.
Sebagai seorang Kristen, Alaric tidak “menyentuh” basilika St. Paul dan St. Peter. Namun dia membakar gedung-gedung di seluruh kota, menjarah rumah-rumah kaya, dan menghancurkan kuil-kuil. Kaisar Romawi, Honorius, tidak banyak membantu. Meskipun ia mengirimkan 6.000 tentara untuk membantu Roma, mereka dengan cepat dikalahkan oleh pasukan Alaric.
Bertekuk lutut, Kota Roma tampak menjadi sasaran empuk bagi penjajah lainnya. Pada tahun 455 M, suku Jerman lainnya yang disebut Vandal menjarah Roma. Mereka juga menguasai wilayah yang sebelumnya dikuasai Romawi di Afrika utara, termasuk Kartago. Sementara itu, suku-suku lain telah menggerogoti wilayah Kekaisaran Romawi di Gaul dan Inggris.
Kemudian, pada tahun 476 M, pemimpin Jerman, Odoacer, menjarah Roma. Bagi banyak sejarawan, invasi ini menandai jatuhnya Kekaisaran Romawi. Odoacer berhasil menggulingkan Kaisar Romulus Augustulus dan tidak ada lagi kaisar Romawi yang akan memerintah dari Italia lagi.
Meskipun Kekaisaran Romawi Barat telah jatuh, Kekaisaran Romawi Timur akan bertahan selama berabad-abad.
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR