Putri tunggal yang membuat Zeus mabuk kepayang
Europa, putri tunggal Raja Agenor dan Telephassa, merupakan pewaris tahta Phoenicia. Menurut arti namanya, Agenor berarti heroik atau jantan, sedangkan Telephassa bermakna bersinar dari jauh.
Silsilah keluarga Europa ternyata berkaitan dengan para dewa Yunani. Raja Agenor sendiri adalah putra dari dewa Poseidon dan Libya. Libya merupakan putri Raja Mesir, Epaphus, yang tak lain adalah anak dari Zeus, sang dewa tertinggi.
Sementara itu, ibu Europa, Telephassa, adalah putri Nilus, dewa Sungai Nil, dan Nephele, peri air dari Okeanid. Uniknya, Nephele diciptakan Zeus dalam wujud istrinya, Hera, untuk menipu Raja Ixion.
Melansir Greek Reporter, kecantikan Europa yang luar biasa membuat Zeus terpikat. Sang dewa pun menyamar menjadi seekor sapi putih yang memukau untuk menggoda putri tersebut.
Suatu hari, ketika Europa sedang memetik bunga bersama para dayangnya, ia melihat sapi itu mendekat dari kejauhan. Kecantikan hewan tersebut membuat sang putri terpesona.
Saat mereka semakin dekat, sapi itu berlutut di kaki Europa, seolah pasrah padanya. Didorong oleh para dayang, Europa pun menaiki punggung sapi tersebut.
Zeus bangkit dan berjalan perlahan. Namun, tak lama kemudian, ia berlari kencang, bahkan berubah menjadi galop liar.
Europa pun mencengkeram punggung sapi itu sekuat tenaga. Akhirnya, sang dewa dan putri yang ketakutan itu sampai di tepi pantai dan menceburkan diri ke laut.
Diculik Zeus ke Kreta
Orang tua Europa tentu saja histeris. Raja Agenor mengirim semua putranya untuk mencari Europa, namun sia-sia. Mereka tidak pernah menemukan sang putri dan pada akhirnya terpaksa menghentikan pencarian.
Baca Juga: Caeneus atau Caenis, Pahlawan Transeksual Pertama dalam Mitologi Yunani
KOMENTAR