Upaya konservasi dan restorasi terumbu karang di TNP Laut Sawu melalui program Koralestari mendapat dukungan penuh dari BKKPN Kupang.
Kepala BKKPN Kupang, Imam Fauzi, mengatakan, “Upaya konservasi sumber daya dan pengembangan ekonomi masyarakat di TNP Laut Sawu perlu diwujudkan melalui jalinan kemitraan dan implementasi program-program yang inovatif. Semoga program Koralestari ini menjadi wadah kolaborasi bagi berbagai pemangku kepentingan untuk melakukan upaya konservasi terumbu karang sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat yang berkelanjutan.”
Tiga Visi Koralestari: Konservasi hingga Ekonomi
Secara umum, program Koralestari bertujuan untuk menjaga terumbu karang di perairan Indonesia melalui upaya konservasi dan restorasi yang laik investasi (bankable). Setidaknya ada tiga visi strategis yang diharapkan dari program ini.
Pertama, adanya mekanisme pendanaan inovatif untuk upaya konservasi terumbu karang. Kedua, berkembangnya usaha-usaha yang berdampak positif terhadap terumbu karang (reef-positive business) yang berkontribusi bagi penghidupan masyarakat pesisir. Dan ketiga, meningkatnya kapasitas masyarakat lokal dalam merestorasi dan memulihkan terumbu karang untuk menjaga ketahanan pesisir.
Program ini direncanakan akan berjalan selama enam tahun dan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap awal akan berfokus pada sejumlah aspek, di antaranya adalah pengumpulan data dasar, penilaian (assessment), studi kelayakan, dan pendirian mekanisme pendanaan yang inovatif.
Direktur Program MERA YKAN, Muhammad Imran Amin, menyatakan bahwa program ini YKAN kembangkan sebagai pilot untuk membantu pemerintah dalam upaya restorasi terumbu karang di perairan Indonesia.
“Program ini diharapkan dapat dijalankan secara kolaboratif antara para pihak terkait, dengan melihat dan berbagi peran sesuai kewenangan, dan kapasitas masing-masing pihak," kata Imran. "Untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini, YKAN akan memfasilitasi proses-proses koordinasi dan komunikasi para pihak, serta menyiapkan dasar-dasar pelaksanaan program agar dapat dipantau dan dievaluasi bersama-sama."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR