Berkat perjalanan inilah, bersamaan dengan pesatnya perkembangan industri penerbitan buku masak, seperti yang dicontohkan oleh "Resep dari Taman Kepuasan" karya Yuan Mei, lahirlah konsep masakan nasional Tiongkok.
Konsep ini berbeda dengan era sebelumnya di mana masakan Tiongkok terkotak-kotak berdasarkan wilayah. Para kaisar mendatangkan koki-koki terbaik dari seluruh penjuru negeri dan mengumpulkan bahan-bahan istimewa dari berbagai daerah.
Melalui jamuan makan yang mewah dan pertukaran budaya antar koki, bangsa Manchu yang berkuasa - asalnya dari utara - mulai mengenal dan mengapresiasi kekayaan kuliner dari selatan, khususnya masakan Kanton yang terkenal dengan cita rasa yang kompleks dan teknik memasaknya yang halus.
Seperti yang digambarkan oleh DuBois dalam bukunya, hidangan tradisional Manchu kaya akan daging, terutama babi, ikan, dan rusa. Pesta tahunan mereka pun identik dengan pesta daging yang meriah, di mana para tamu diharuskan menyantap hidangan dengan porsi berlimpah.
Sajian mewah tanpa unsur sapi
Awalnya, Manchu-Han Feast merupakan acara diplomatik yang terkelola ketat, di mana hidangan dan protokolnya dirancang untuk memperkuat hubungan antara bangsa Manchu dan Han. Namun, seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi jenis masakan tersendiri yang digemari banyak orang.
DuBois dalam bukunya menuliskan bahwa rekonstruksi mewah Manchu-Han Feast yang dihadiri Levy di tahun 1985 bukanlah satu-satunya.
Tradisi ini telah direproduksi "oleh pemerintah daerah, hotel, dewan pariwisata, acara televisi, dan koki terkenal" untuk berbagai tujuan, mulai dari menarik wisatawan hingga melestarikan budaya Tiongkok.
Levy masih ingat bagaimana restoran Man Wah di Mandarin Hotel didekorasi ulang secara total untuk setiap jamuan makan Manchu-Han Feast. Menunya pun sangat istimewa, menampilkan hidangan dari berbagai spesies langka seperti musang, tangan beruang, dan bangau.
Untuk malam terakhir, para tamu bahkan diberi kostum bangsawan kekaisaran agar mereka dapat merasakan pengalaman yang lebih autentik.
"Flavouring the Pot" tidak hanya menunjukkan absennya daging sapi, tetapi juga bahan-bahan lain yang umum ditemukan dalam jamuan sebelumnya, seperti susu, mentega, dan krim. Hal ini berbeda dengan jamuan Manchu-Han Feast yang lebih awal, di mana bahan-bahan ini hadir.
Baca Juga: Asal-usul Mandat Surga yang Membentuk Sejarah Kekaisaran Tiongkok
KOMENTAR