Perubahan di Sungai Seine
Selama ribuan tahun, kehidupan dijalani di Sungai Seine. Tepi Sungai Seine menjadi tempat berkumpul untuk bekerja dan bersantai. Tukang cuci mencuci pakaian, pekerja pelabuhan membongkar muatan, pedagang menjajakan barang dagangannya. Sebagian besar warga berjemur dan berenang.
Namun, pendekatan yang berbeda terhadap perencanaan kota pada abad ke-20 mulai memisahkan penduduk dari Sungai Seine. Pada tahun 1960-an, jalan raya dibangun langsung di tepi air. Dermaga bahkan berubah menjadi tempat parkir.
Perubahan terjadi pada tahun 2013 ketika pemerintah kota memutuskan untuk menjadikan jalan tol di Tepi Kiri sebagai jalan pejalan kaki. Pengendara sepeda dan pejalan kaki kembali ke dermaga, menikmati fasilitas baru seperti dinding panjat dan taman terapung. Taman tepi sungai di jalan tol Tepi Kanan dibangun pada tahun 2016.
Proyek pembersihan sungai jelang Olimpiade senilai $1,5 miliar yang sangat dibanggakan merupakan puncak dari investasi selama bertahun-tahun.
“Kami kini tengah berupaya untuk menyambung kembali dan merebut kembali Sungai Seine. Secara historis, Seine merupakan trame bleue [koridor ekologi perairan] di kota yang sangat padat dan beraspal,” kata Rabadan. “Kami ingin menghidupkan kembali Sungai Seine.”
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR