Nationalgeographic.co.id—Naga muncul di hampir setiap budaya dalam sejarah dunia. Beberapa peneliti berpendapat bahwa naga lahir dari ketakutan paling mendasar kita. Gabungan dari cakar yang tajam, sisik yang tidak dapat ditembus senjata, dan gigi yang runcing.
Makhluk-makhluk mitos ini telah memikat imajinasi manusia selama berabad-abad. Mereka bahkan muncul dalam cerita rakyat, sastra, dan seni di seluruh benua.
Berikut adalah enam legenda epik yang menunjukkan mengapa naga terus membangkitkan imajinasi kita.
The Beast—representasi kejahatan yang paling kuat
Salah satu naga paling terkenal muncul dalam Kitab Wahyu. “Naga merah raksasa” ini dengan tujuh kepala dan 10 tanduk mendatangkan kiamat. Kisah-kisah tentang orang-orang suci seperti St. George yang membunuh naga memperkuat gagasan tentang naga sebagai musuh orang benar.
Namun, menurut Jess Nevins, penulis Encyclopedia of Fantastic Victoriana, “Akar mitologi naga Barat berasal dari Mesopotamia kuno.”
Mitos-mitos naga awal ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh keberadaan satwa liar yang berbahaya, seperti ular berbisa. Makhluk tersebut merupakan ancaman nyata bagi masyarakat kuno, kata Nevins.
Ancalagon si Hitam—naga terbesar dalam mitologi dunia kuno
Smaug, yang dikenal sebagai Smaug yang Agung, adalah salah satu naga besar terakhir di Middle-earth dan antagonis utama dalam “The Hobbit” karya J.R.R. Tolkien. Para penggemar memperkirakan ukurannya mencapai panjang sekitar 18 meter, kira-kira sepanjang truk besar.
Sedangkan versi sinematik Smaug dalam adaptasi film Peter Jackson jauh lebih besar. Panjangnya 130 meter atau kira-kira seukuran dua pesawat jet jumbo. Namun, versi tersebut bahkan kalah jauh dibandingkan Ancalagon si Hitam, yang digambarkan dalam “The Silmarillion”.
Ancalagon digambarkan sebagai naga terbesar dan terkuat yang pernah ada di Middle-earth (dunia rekaan J.R.R. Tolkien). Beberapa penafsiran menunjukkan bahwa naga itu panjangnya bisa mencapai 24 km. Bila naga itu jatuh, maka bisa menyebabkan hancurnya tiga gunung berapi.
Baca Juga: Dunia Hewan: Cara Ikan Naga Mencari Pasangan di Laut Dalam yang Gelap
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR