Apalah arti sebuah nama?
Jadi, mungkinkah jawaban atas pertanyaan kita sesederhana penamaan?
Mari kita mulai dengan nama. Kata "Homo" dalam bahasa Latin berarti "manusia" atau "laki-laki". Nama ini diberikan kepada berbagai spesies manusia purba, termasuk kita, Homo sapiens. Selain itu, ada Homo neanderthalensis, Homo floresiensis (si Hobbit), dan banyak lagi.
Jika kita mengacu pada definisi ilmiah, maka mungkin saja manusia pertama adalah individu pertama yang masuk dalam genus Homo. Setidaknya itulah pandangan dari arkeolog La Trobe University, Andy Herries.
"Jika kita mendefinisikan sesuatu dalam genus Homo, maka kita mendefinisikan bahwa itu pada dasarnya lebih mirip dengan kita. Homo paling awal adalah awal dari apa artinya menjadi manusia, dalam arti tertentu," jelas Herries.
Namun, kesimpulan sederhana tersebut tentu saja tidak akan terbebas dari kontroversi.
Fosil tertua yang diklasifikasikan sebagai Homo berusia sekitar 2,8 juta tahun dari Ledi-Geraru di Ethiopia. "Tetapi banyak ahli yang meragukan klasifikasi ini karena fosil tersebut hanya berupa rahang bawah," ungkap Herries.
Selain fosil, para ilmuwan juga mencari bukti perilaku manusia purba. Apakah mereka menggunakan alat? Apakah mereka menguburkan orang mati? Apakah mereka memiliki kemampuan berpikir abstrak? Sayangnya, bukti-bukti ini seringkali sulit ditemukan atau tidak lengkap.
"Dari periode itu, mereka menggunakan alat, tetapi kita tidak tahu apakah mereka menggunakan api, dan tentu saja kita tidak berpikir kita menguburkan orang mati atau menciptakan representasi simbolis dari sesuatu. Butuh waktu lama dalam catatan untuk mendapatkan beberapa hal yang kita anggap sebagai perilaku kontemporer," jelas Herries.
Salah satu kandidat kuat untuk gelar "manusia pertama" adalah Homo erectus. Spesies ini hidup sekitar 2 juta hingga 100.000 tahun yang lalu dan merupakan manusia pertama yang menyebar keluar dari Afrika.
Homo erectus memiliki beberapa ciri yang membedakan mereka dari spesies hominin sebelumnya, seperti ukuran otak yang lebih besar dan kemampuan membuat alat yang lebih kompleks.
Neanderthal, Homo sapiens, dan Denisovan diperkirakan berasal dari populasi Homo erectus yang terpisah. Neanderthal di Eropa, H. sapiens di Afrika, dan mungkin Denisovan di Asia. Masing-masing spesies ini berevolusi di lingkungan yang berbeda dan mengembangkan adaptasi yang unik.
Semakin digali, semakin rumit
Ketika kita membicarakan tentang manusia pertama, seringkali kita membayangkan sosok yang jelas dan tegas. Namun, kenyataannya jauh lebih rumit dari itu. Semakin dalam kita menggali sejarah evolusi, semakin kabur batas antara manusia dan kera.
Misalnya fakta bahwa sebelum Homo erectus, ada Homo habilis, atau "manusia tangan". Dinamakan demikian karena fosilnya ditemukan bersama dengan banyak alat batu. Homo habilis hidup sekitar 300.000 tahun sebelum kemunculan Homo erectus.
Namun, klasifikasi Homo habilis sebagai "manusia" masih menjadi perdebatan sengit di kalangan para ahli. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Homo habilis lebih mirip kera dan seharusnya dimasukkan ke dalam kelompok Australopithecine.
Salah satu kendala utama dalam mengungkap misteri manusia pertama adalah kelangkaan dan ketidaklengkapan fosil. Seringkali, para ilmuwan hanya menemukan potongan-potongan tulang, seperti tengkorak, tangan, atau panggul.
Hal ini membuat sulit untuk menyusun gambaran yang utuh tentang makhluk purba tersebut. Sebab, menurut Profesor Smith, "Kita tidak tahu bagaimana mereka menyatu."
Evolusi bukanlah proses yang tiba-tiba, melainkan perubahan bertahap yang terjadi selama jutaan tahun. Berbagai ciri khas manusia, seperti berjalan tegak, membuat alat, dan memiliki otak yang besar, tidak muncul secara bersamaan. Ciri-ciri ini berkembang secara bertahap, dan urutan kemunculannya bisa berbeda-beda pada setiap spesies.
Jadi, meskipun tidak ada garis absolut dalam sejarah dengan manusia di satu sisi dan kera di sisi lain, Profesor Herries setuju bahwa manusia pertama menurut ukuran kontemporer kemungkinan adalah Homo erectus.
"Ada langkah evolusi besar yang terjadi sekitar 2 juta hingga 1,8 juta tahun yang lalu, pada peralihan ke Homo erectus, yang menuju ke alat batu dan perilaku yang lebih rumit. Mereka adalah pelancong global pertama. Mereka melakukan banyak hal untuk pertama kalinya," tutup Herries.
Sudut Pandang Baru Peluang Bumi, Pameran Foto dan Infografis National Geographic Indonesia di JILF 2024
KOMENTAR