Nationalgeographic.co.id—Raja Kera Sun Gokong atau Sun Wukong adalah salah satu karakter yang paling dicintai dan paling abadi dalam literatur Tiongkok. Karakter yang memiliki tongkat dan kemampuan luar biasa ini berasal dari kisah klasik abad ke-16 Journey to the West.
Selama berabad-abad sejak debut sastranya, Sun Gokong telah menjadi subjek film, acara TV, dan gim di Timur dan Barat. Baru-baru ini, kisahnya menginspirasi video game Black Myth: Wukong. Gim itu memperkenalkan karakter yang dicintai tersebut kepada audiens baru.
Kisah Sun Gokong dan kaitannya dengan ziarah seorang biksu Tiongkok kuno di kehidupan nyata
Kisah Sun Gokong dimulai dengan sejarah, bukan mitos. Pada tahun 629, Xuanzang, seorang biksu Buddha di Tiongkok, memulai perjalanan selama 16 tahun sejauh 16.000 km. “Perjalanan itu dilakukan untuk melacak teks-teks suci di India,” tulis Parissa Djangi di laman National Geographic.
Catatan Xuanzang tentang perjalanannya, Records of the Western Regions, begitu mengakar dalam imajinasi Tiongkok. Catatan perjalanan itu menjadi dasar novel Journey to The West. Novel ini pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1590-an.
Novel Journey to The West, yang dikaitkan dengan penulis Wu Cheng'en, memfiksikan perjalanan Xuanzang. Novel ini mengubah tokoh sejarah tersebut menjadi biksu fiktif Tang Sanzang (Tong Samcong). Ia ditemani oleh tiga pembantu mistis yang melindunginya dalam perjalanannya. Salah satunya adalah seekor kera bernama Sun Gokong.
Kelahiran Raja Kera Sun Gokong
Para cendekiawan tidak dapat mengatakan dengan pasti dari mana karakter Sun Gokong berasal. “Tapi Journey to The West kemungkinan besar meminjam dari mitos dan legenda yang ada,” tambah Djangi.
Beberapa kemungkinan sumber inspirasi untuk karakter tersebut termasuk Wuzhiqi, tokoh mirip kera dalam mitologi Tiongkok. Juga Hanoman, dewa Hindu dengan wajah monyet. Dalam Journey to the West, Sun Gokong dikisahkan lahir dari sebuah batu. Ia kemungkinan muncul sebagai seekor kera.
Sun Gokong segera mendapatkan gelar "Raja Kera" melalui tindakan berani yang berani. Saat tinggal bersama monyet-monyet lainnya di Gunung Bunga Buah, mereka menemukan air terjun.
Sun Gokong mengajukan diri untuk melompat menyeberangi aliran air untuk melihat apa yang ada di sisi lain. Ia menemukan sebuah gua, dan monyet-monyet itu menghargai keberaniannya dengan menobatkannya sebagai raja mereka.
Baca Juga: 'Pesan Tersembunyi' dari Perjalanan Kera Sakti Mencari Kitab Suci ke Barat
Sun Gokong memiliki kemampuan manusia super dan bermain dengan aturannya sendiri
Sun Gokong memiliki kekuatan luar biasa. Di antaranya: 72 Ttansformasi, yang memungkinkannya untuk berubah bentuk. Ruang bukan halangan baginya. Ada satu cerita yang menceritakan bagaimana ia melakukan perjalanan ribuan kilometer dengan satu kali salto.
Journey to the West juga memuji keterampilan bela diri Sun Gokong. Keterampilan itu didukung oleh kekuatan, tongkat, dan kemampuannya untuk terbang.
Sun Gokong mewujudkan banyak karakteristik yang diasosiasikan orang dengan kera, termasuk kenakalan. Sebagai tokoh penipu, ia memiliki atribut yang sama dengan tokoh mitos dan legenda lainnya. Misalnya Loki, Reynard, dan Brer Rabbit.
Raja Kera kerap menentang otoritas. Ia merasa terganggu oleh kenyataan bahwa ada satu hal yang tidak akan pernah bisa ia taklukkan: kematian. Jadi, ia berusaha untuk mendapatkan keabadian, menghabiskan waktu bertahun-tahun menjelajahi dunia untuk mencarinya.
Perjalanannya untuk menemukan keabadian membawanya ke Surga, wilayah Kaisar Giok. Raja Kera melakukan segala macam kenakalan di sana, termasuk menyelinap ke bagian terlarang istana. Dalam insiden lain, ia melahap buah persik istimewa dan merusak jamuan makan kerajaan.
Sun Gokong bahkan menyatakan dirinya setara dengan Kaisar Giok. Kaisar Giok meminta bantuan Buddha untuk menghukumnya. Sang Buddha pun memenjarakan Raja Kera di sebuah gunung. Ia dipenjara di sana selama 500 tahun, hingga kesempatan tak terduga untuk penebusan dosa muncul.
Perjalanan besar Sun Gokong
Ketika Tang Sanzang memulai perjalanannya dalam Journey to The West, ia bertemu Sun Gokong. Saat itu, si Raja Kera masih dipenjara di gunung. Kera itu setuju untuk melindunginya dalam perjalanannya sehingga ia dapat memperoleh kebebasannya.
Di jalan, Sun Gokong terbukti menjadi pengawal yang tangguh bagi biksu itu saat setan dan roh mengejar para pengelana. Beberapa dari mereka berharap untuk mencegah Tang Sanzang mengumpulkan teks-teks suci.
Sebagian musuh yang mereka jumpai percaya bahwa mereka dapat menjadi abadi dengan memakan tubuh biksu itu. Tak satu pun dari penjahat ini berhasil, berkat kekuatan Sun Gokong. Sebagai ucapan terima kasih atas hal ini, Sun Gokong diangkat menjadi Buddha kehormatan.
Meskipun Journey to the West secara teknis berkisah tentang ziarah Tang Sanzang, para pembaca menyukai Sun Gokong. Ia menjadi karakter paling populer dalam novel tersebut.
Sun Gokong menghabiskan sebagian dari Journey to the West untuk mencari keabadian. Dan ia akhirnya menemukannya di dunia nyata: dalam literatur dan budaya pop.
Kisah Sun Gokong telah menginspirasi film, drama, serial televisi, gim, dan buku komik. Semua ini memastikan bahwa karakter abadi Sun Gokong akan terus memulai petualangan baru dengan generasi mendatang.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR