Nationalgeographic.co.id—Xiwangmu atau dikenal juga sebagai ibu suri dari Barat, adalah dewi dalam jajaran Tao.
Xiwangmu dianggap sebagai salah satu dewi paling menonjol dalam mitologi Tiongkok awal. Ia terus menjadi dewi yang penting dalam tradisi Tiongkok di masa-masa berikutnya.
Karena signifikansinya dalam kepercayaan rakyat Tiongkok, Xiwangwu muncul dalam banyak mitos dan legenda.
Beberapa legenda mengisahkan bahwa tokoh sejarah tertentu berkesempatan bertemu dengan Xiwangmu. Xiwangwu masih dipuja oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini dan bahkan telah dimasukkan ke dalam budaya populer.
Sang ibu sekaligus monster
Penyebutan Xiwangmu yang paling awal ditemukan dalam Shanhaijing. Tradisi menyatakan bahwa karya ini ditulis pada masa semi-mitos Dinasti Xia.
Sebaliknya, para sarjana modern percaya bahwa Shanhaijing disusun dalam jangka waktu yang lama. “Penulisannya diperkirakan dimulai sejak periode Negara-Negara Berperang hingga awal Dinasti Han,” ungkap Wu Mingren di laman Ancient Origins.
Xiwangmu dikatakan tinggal di Yushan atau Gunung Giok. Shanghaijing menampilkan Xiwangmu sebagai sosok yang kuat dan menakutkan.
Alih-alih dewi, Xiwangmu digambarkan mirip monster. Meski Xiwangmu digambarkan bertubuh manusia, ia memiliki ekor macan tutul dan taring harimau. Selain itu, dia memakai mahkota di atas rambutnya yang kusut.
Xiwangmu juga dikatakan memimpin bencana langit dan lima kekuatan penghancur, sehingga menjadikannya karakter yang berbahaya dan tidak menguntungkan.
Xiwangmu dipercaya mempunyai kekuatan untuk menimbulkan bencana alam, termasuk banjir, kelaparan, dan wabah penyakit.
Transformasi menjadi abadi Xiwangmu dalam mitologi Tiongkok
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR