Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda mendengar tentang Atlantis, kota legendaris yang tenggelam di dasar laut? Jika ya, maka Anda pasti akan tertarik dengan kisah Aztlan.
Sama seperti Atlantis, Aztlan adalah sebuah kota hilang yang telah lama menjadi misteri bagi para sejarawan dan arkeolog.
Disebut-sebut sebagai tanah asal suku Aztec, keberadaan Aztlan telah membingungkan para ahli selama berabad-abad.
Apakah Aztlan hanyalah sebuah legenda atau tempat nyata yang masih tersembunyi?
Mari kita telusuri lebih dalam misteri di balik Aztlan dan mengapa pencariannya terus berlanjut hingga saat ini.
Artikel ini akan membawa Anda dalam perjalanan mendebarkan untuk mengungkap kebenaran di balik salah satu misteri terbesar peradaban kuno.
Tanah air legendaris Aztec
Peradaban Aztec, salah satu peradaban paling maju di Amerika pra-Kolombia, telah memikat imajinasi para sejarawan dan arkeolog selama berabad-abad.
Kekaisaran mereka yang luas, dengan pusat di Tenochtitlan (sekarang Kota Meksiko), telah menjadi subjek banyak penelitian. Namun, asal-usul sebenarnya dari orang-orang Aztec masih menjadi misteri yang menarik untuk diungkap.
Dalam mitologi Aztec, terdapat sebuah legenda tentang sebuah tanah suci bernama Aztlan. Diyakini sebagai tempat asal mula suku Aztec, Aztlan digambarkan sebagai sebuah pulau atau daratan yang dikelilingi oleh air. Dari tempat inilah, menurut kepercayaan mereka, para leluhur Aztec memulai perjalanan panjang menuju Lembah Meksiko.
Selama berabad-abad, para ahli dan petualang telah berusaha keras untuk mengungkap keberadaan Aztlan yang sesungguhnya. Apakah Aztlan hanyalah sebuah mitos, seperti Atlantis atau Camelot, yang keberadaannya hanya hidup dalam cerita turun-temurun? Atau, mungkinkah Aztlan adalah sebuah tempat nyata yang masih tersembunyi di suatu tempat di benua Amerika?
Baca Juga: Inilah Jejak Heracleion, Kota Hilang yang Terlupakan Sejarah Dunia
Beberapa teori telah diajukan mengenai lokasi Aztlan yang sebenarnya. Ada yang berpendapat bahwa Aztlan terletak di suatu sisi barat Mexico, sementara yang lain meyakini bahwa pulau legendaris ini berada di gurun Utah.
"Namun, hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang dapat mengonfirmasi keberadaan Aztlan," papar M R Reese di laman Ancient Origins.
Tempat suci Suku Nahua
Dalam mitologi Nahua, terdapat sebuah kisah menarik tentang asal-usul ketujuh suku yang kelak membentuk peradaban besar di Mesoamerika. Tempat asal mereka diyakini adalah Chicomoztoc, yang secara harfiah berarti "tempat tujuh gua".
Di Chicomoztoc, ketujuh suku Nahua ini hidup berdampingan. Mereka adalah Acolhua, Chalca, Mexica, Tepaneca, Tlahuica, Tlaxcalan, dan Xochimilca. Meskipun berbagai sumber memberikan sedikit variasi pada nama-nama kelompok ini, intinya tetap sama: tujuh suku ini memiliki kesamaan bahasa dan budaya.
Setelah beberapa waktu berdiam di Chicomoztoc, ketujuh suku ini memutuskan untuk meninggalkan gua-gua mereka dan memulai perjalanan bersama. Mereka kemudian menetap di sebuah tempat yang dikenal sebagai Aztlan.
Aztlan dalam mitologi Nahua digambarkan sebagai sebuah pulau atau daratan yang dikelilingi oleh air, dan dianggap sebagai tempat suci bagi orang-orang Nahua.
Sebelum kedatangan ketujuh suku Nahua, Aztlan telah dihuni oleh kelompok masyarakat lain yang dikenal sebagai Chichimeca. "Kelompok Chichimeca ini seringkali digambarkan sebagai masyarakat yang lebih nomaden dan dianggap kurang beradab dibandingkan dengan ketujuh suku Nahua yang lebih terorganisir," jelas Reese.
Di antara ketujuh suku Nahua, Mexica adalah kelompok yang terakhir tiba di Aztlan. Keterlambatan kedatangan Mexica ini mungkin disebabkan oleh kondisi kekeringan yang parah yang melanda wilayah tersebut antara tahun 1100 hingga 1300 Masehi. Kondisi alam yang ekstrem ini tentu saja menghambat perjalanan mereka.
Antara surga dan neraka
Dalam mitologi Aztec, Aztlan adalah sebuah tempat yang memiliki makna ganda. Bagi sebagian orang, Aztlan adalah tanah asal yang penuh dengan keindahan dan kemakmuran, sebuah surga bagi mereka yang mendiaminya.
Baca Juga: DNA Kuno Ungkap Beragam Komunitas di 'Kota Hilang' Kekaisaran Inca
Namun, bagi yang lain, Aztlan adalah tempat yang penuh dengan penderitaan dan penindasan, sebuah negeri di bawah kekuasaan para penguasa yang kejam.
Secara harfiah, Aztlan berarti "tanah di utara" atau "tanah asal". Tempat ini dipercaya sebagai asal mula peradaban Aztec sebelum mereka melakukan migrasi ke Lembah Meksiko.
Dalam beberapa kisah, Aztlan digambarkan sebagai sebuah pulau atau daratan yang dikelilingi oleh air, sebuah tempat yang subur dan penuh dengan sumber daya alam.
Namun, pandangan tentang Aztlan tidak selalu positif. "Dalam Codex Aubin, salah satu sumber penting mengenai sejarah Aztec, Aztlan digambarkan sebagai tempat di mana penduduknya hidup dalam penindasan," terang Reese.
Mereka diperintah oleh sekelompok elit yang disebut Azteca Chicomoztoca, yang digambarkan sebagai para penguasa yang kejam dan sewenang-wenang. Untuk menghindari penderitaan di bawah kekuasaan Azteca Chicomoztoca, orang-orang Aztec memutuskan untuk meninggalkan Aztlan.
Migrasi dari Aztlan dipimpin oleh para pendeta mereka, yang membawa serta simbol-simbol keagamaan dan kepercayaan leluhur. Dalam perjalanan mereka, mereka mendapatkan petunjuk dari dewa Huitzilopochtli, dewa perang yang juga dianggap sebagai pelindung bangsa Aztec. Huitzilopochtli memerintahkan mereka untuk meninggalkan nama Azteca dan menyebut diri mereka sebagai Mexica.
Perjalanan panjang dan penuh tantangan ini akhirnya membawa mereka ke Lembah Meksiko, di mana mereka mendirikan kota Tenochtitlan. Tanggal 24 Mei 1064, yang merupakan tahun matahari Aztec pertama, dianggap sebagai awal dari sejarah baru bagi bangsa Mexica.
Pulau misterius di atas danau
Dalam mitologi Aztec, Aztlan digambarkan sebagai tanah asal mereka, sebuah tempat yang mistis dan penuh makna. Meskipun belum pernah ditemukan secara fisik, deskripsi tentang Aztlan selalu konsisten: sebuah pulau. Namun, bukan sembarang pulau, melainkan pulau yang terletak di atas sebuah danau.
Para ahli dan peneliti telah berabad-abad melakukan eksplorasi untuk menemukan lokasi pasti Aztlan. Harapan mereka sederhana: menemukan asal-usul orang Aztec, yang kemudian lebih dikenal sebagai Mexica.
Baca Juga: Termasuk Tujuh Keajaiban Dunia, Mengapa Petra begitu Spesial?
Beberapa bahkan mengaitkan pencarian Aztlan dengan legenda Atlantis, menganggap keduanya sebagai tempat yang sama hanya dengan nama yang berbeda. Namun, sebagian besar ahli meyakini bahwa Aztlan adalah entitas geografis yang terpisah.
Salah satu misteri terbesar seputar Aztlan adalah lokasinya yang sangat tidak pasti. Jika kita mengikuti jejak pencarian yang pernah dilakukan hingga ke wilayah Utah, Amerika Serikat, maka kemungkinan besar Aztlan berada jauh di utara dari apa yang kita bayangkan sebelumnya.
Hal ini memunculkan hipotesis menarik: mungkin saja peradaban Aztec tidak sepenuhnya berasal dari wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Meksiko, tetapi justru dari wilayah yang kini menjadi bagian dari Amerika Serikat.
Bayangkanlah jika hipotesis ini benar. "Ini berarti keturunan orang Aztec yang kini tinggal di Amerika Serikat bisa jadi bukan sekadar imigran, melainkan mereka yang sedang kembali ke tanah leluhur mereka," ungkap Reese.
Tentu saja, gagasan ini sangat menarik dan penuh spekulasi, namun tidak bisa sepenuhnya dikesampingkan.
Misteri yang terkubur dalam waktu
Aztlan, tanah asal suku Aztec yang legendaris, telah lama menjadi subjek penelitian dan spekulasi. Meskipun banyak yang telah berusaha mengungkap keberadaannya, pencarian Aztlan sejauh ini belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Para arkeolog, meskipun tertarik dengan kisah Aztlan, tidak begitu berharap menemukan reruntuhan megah atau artefak berharga di sana. Bagi mereka, nilai utama dari menemukan Aztlan terletak pada pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah migrasi dan pembentukan peradaban Aztec.
Namun, perjalanan panjang dan kompleks yang dilalui suku Aztec dari Aztlan menuju Lembah Meksiko menghadirkan sejumlah tantangan dalam upaya pelacakan.
* Stretching: Kemungkinan besar, perjalanan suku Aztec dari Aztlan ke Lembah Meksiko tidaklah lurus dan sederhana. Mereka mungkin telah singgah di berbagai tempat selama perjalanan, membuat sulit untuk membedakan antara tempat tinggal sementara dan asal usul sebenarnya.
* Layering: Ada kemungkinan bahwa terjadi beberapa gelombang migrasi dari utara ke selatan, dan tidak semua migrasi tersebut terkait langsung dengan Aztlan. Hal ini membuat para peneliti kesulitan untuk menentukan migrasi mana yang paling relevan.
* Folding: Migrasi suku Aztec mungkin tidak hanya searah. Ada kemungkinan mereka melakukan perjalanan bolak-balik antara utara dan selatan, sehingga semakin mengaburkan jejak asal-usul mereka.
Ketiga tantangan di atas membuat para ahli semakin mempertanyakan apakah Aztlan benar-benar ada sebagai sebuah tempat fisik. Mungkin saja Aztlan hanyalah sebuah konsep atau simbol yang diciptakan untuk menjelaskan asal-usul dan identitas suku Aztec.
Jika Aztlan memang pernah ada, kemanakah perginya? Beberapa teori menyebutkan bahwa Aztlan mungkin telah tenggelam di dasar danau, atau dihancurkan oleh bencana alam.
"Namun, kemungkinan lain yang tak kalah menarik adalah bahwa Aztlan tidak pernah benar-benar ada dalam bentuk fisik, melainkan sebuah konstruksi mitos yang diciptakan untuk memberikan makna pada asal-usul suku Aztec," jelas Reese.
Sampai saat ini, keberadaan Aztlan masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Meskipun demikian, pencarian Aztlan tetap menjadi upaya yang menarik dan penting.
Melalui penelitian yang terus-menerus, kita berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan budaya suku Aztec, serta asal-usul peradaban manusia.
Aztlan mungkin akan selamanya menjadi sebuah legenda. Namun, legenda ini telah menginspirasi generasi demi generasi untuk terus menggali sejarah dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar tentang asal-usul kita.
KOMENTAR