Namun, terlepas dari selera yang berbeda atau tidak, Maria Theresa mengirim putranya Joseph untuk mengecek kerusakan yang dialami pasangan itu. Dia menyebut mereka "dua orang yang melakukan kesalahan besar" dan menduga bahwa tidak ada hal lain yang menghalangi mereka untuk berhubungan seks.
Joseph mungkin tidak sepenuhnya benar dalam analisisnya. Louis didiagnosis dengan kondisi yang membuat seks terasa sangat menyakitkan. Ada operasi yang tersedia untuk memperbaiki kondisi tersebut, tetapi Louis enggan menjalani operasi.
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Louis akhirnya menuruti dan menjalani prosedur tersebut, sementara beberapa lainnya mengatakan ia tidak pernah melakukannya. Terlepas dari itu, pasangan itu akhirnya berhubungan seks.
Marie Antoinette dan Louis kemudian menulis surat kepada Joseph, berterima kasih atas bantuannya. Entah apa nasihat sugestif apa yang mungkin ia bisikkan di telinga mereka saat berjalan-jalan di sekitar halaman Versailles.
5. Lemari Gudang Pakaian
Ketika masih menjadi gadis muda di Austria, Marie Antoinette agak kasar dan suka berkelahi. Ia suka menunggang kuda dan berburu. Namun di Versailles, kecenderungan tomboinya terkikis darinya setiap kali ia mengencangkan korsetnya.
Marie Antoinette benci dipamerkan dan harus mengadakan upacara besar yang terdiri atas kegiatan sehari-hari seperti berpakaian dan makan.
Ia hanya perlu menerima surat dari ibunya untuk mengingatkannya akan kedudukannya. Bagaimanapun, Marie Antoinette berada dalam pernikahan yang mengutamakan diplomasi.
Maria Theresa tidak tahan putrinya mengecewakan Austria. Meskipun ia dikenal sebagai pemboros, Marie Antoinette tidak selalu begitu cepat dan ceroboh dalam mengelola anggaran.
Ibunya menegur Marie Antoinette karena penampilannya yang jorok, dan surat-surat yang ia tulis untuk putrinya yang rindu kampung halaman penuh dengan pengingat tentang mengenakan pakaian bersih dan merapikan rambutnya.
Marie Antoinette menanggalkan pakaiannya yang tidak modis untuk busana Prancis terbaru dari rumah mode Rose Bertin. Ratu Marie Antoinette mengangkat desainer Marie Jeanne Bertin sebagai Menteri Mode Versailles dan ia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mode pada masa itu.
Selama masa pemerintahan Louis, Marie Antoinette meninggalkan banyak utang. Ia membuat hampir 300 gaun setiap tahun untuk berbagai acara sosialnya di istana Versailles, pesta pribadinya di Istana Trianon, dan untuk panggung teater kotak perhiasannya.
Namun, bukan hanya gaun yang menjadi pusat perhatian Marie dan perancang busananya. Rose Bertin menciptakan "pouf" yang menjulang tinggi untuk Marie Antoinette dan Jean-Louis Fargeon bahkan membuat wewangian eksklusif yang konon memiliki aroma yang sangat kuat, sehingga membocorkan rahasia Marie Antoinette saat keluarganya berencana melarikan diri dari Tuileries.
Pesta-pesta mahal dan koleksi busananya yang banyak membuat Marie Antoinette mendapat julukan Madame Déficit, yang berarti ratu yang menyebabkan berkurangnya kas negara. Ia tidak bisa menghilangkan julukan itu.
Marie Antoinette jauh dari bisikan-bisikan revolusioner di Paris. Dan ketidaktahuannya akan betapa bencinya rakyat kepadanya akhirnya berujung pada hukuman mati untuknya.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR