"Dengan data set kami, kami tidak dapat mengatakan apakah hubungan ini positif atau negatif," kata Joely DeSimone, yang juga seorang ahli biologi migrasi di UMCES, serta penulis utama studi tersebut. "Kami bisa melihat afiliasi di antara burung-burung yang saling mengejar ke dalam jaring, atau kami bisa mengamati hubungan yang agresif."
Hal ini berarti, meskipun banyak spesies terlihat bersama, kita tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa mereka saling membantu. Bisa saja ada interaksi yang lebih kompleks, seperti persaingan untuk mendapatkan makanan atau tempat bertengger.
Hasil penelitian ini cukup mengejutkan, terutama mengingat bahwa banyak spesies burung penyanyi memiliki habitat dan kebiasaan makan yang serupa. "Kami agak mengharapkan melihat persaingan di antara spesies yang memakan makanan yang sama," tambah DeSimone.
Namun, data menunjukkan bahwa hanya sedikit pasangan spesies yang menunjukkan tanda-tanda penghindaran. Salah satu contohnya adalah American redstarts dan ruby-crowned kinglets yang tampaknya sengaja menghindari satu sama lain.
Jika kita bayangkan betapa melelahkannya perjalanan migrasi yang ribuan kilometer, maka akan masuk akal jika burung-burung lebih fokus pada diri sendiri. Namun, kenyataannya, banyak spesies burung justru memilih untuk berkelompok.
"Mereka juga perlu menemukan makanan dengan cepat, dan kehadiran burung lain dengan perilaku mencari makan atau preferensi makanan yang sama dapat memberi sinyal kepada pendatang baru di mana habitat yang baik berada," kata DeSimone.
Penelitian ini membuka banyak pertanyaan baru tentang dinamika sosial di antara burung migran. Para ilmuwan kini tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut sifat hubungan antar spesies ini dan bagaimana perubahan lingkungan, seperti perubahan iklim, dapat memengaruhi interaksi sosial mereka.
Hubungan sosial antara individu
"Salah satu hal yang benar-benar luar biasa tentang makalah ini adalah bahwa ia melihat migrasi yang besar dan luas ini di banyak dan banyak spesies," kata Janet Ng, seorang ahli biologi satwa liar dengan Environment and Climate Change Canada.
"Ada banyak penelitian yang melihat hubungan sosial antara individu," katanya. "Tetapi hal ini benar-benar memungkinkan pandangan besar tentang apa yang terjadi."
Ng juga penasaran apakah pola serupa juga terjadi pada spesies burung lainnya. Pengalamannya mengamati burung pantai semakin menguatkan dugaan ini.
Baru-baru ini, koleganya melihat sepasang burung pantai jenis semipalmated sandpipers yang sedang bersama di pantai Massachusetts. Yang lebih menarik lagi, setelah diteliti, ternyata kedua burung ini telah diberi tanda pada waktu yang sama dua tahun sebelumnya di New Brunswick, Kanada.
"Dua tahun kemudian, burung-burung ini sedang bergaul bersama lagi," kata Ng. "Burung-burung ini bermigrasi dua siklus, dan kemudian masih diamati bersama. Jadi, hal ini benar-benar menimbulkan banyak pertanyaan."
KOMENTAR