Versi lain kisah Cacus dan Hercules dalam mitologi Romawi dan Yunani
Mitos Cacus dan Hercules tidak hanya ditemukan dalam Aeneid karya Virgil, tetapi juga dalam sumber-sumber Romawi lainnya. Misalnya Fasti karya Ovid dan History of Rome karya Livy. Akan tetapi, perlu disebutkan bahwa tidak ada bukti keberadaan mitos ini sebelum periode Augustan.
Yang menarik, unsur-unsur mitologi Yunani dapat dideteksi dalam cerita tersebut. Misalnya, pencurian ternak Hercules memiliki kemiripan dengan pencurian ternak Apollo oleh Hermes. Telah dikemukakan pula bahwa mitos tersebut mungkin terinspirasi oleh kisah Sisyphus mencuri kuda-kuda betina milik Diomedes. Perbandingan dengan Hermes dan Sisyphus membuat Cacus terlihat berbeda, yaitu sebagai penjahat yang licik, bukan monster yang kejam.
Meskipun Virgil menggambarkan Cacus sebagai monster yang menakutkan, hal ini tidak selalu terjadi pada penulis Romawi lainnya. Dalam catatan Livy, misalnya, Cacus dikatakan sebagai seorang penggembala setempat yang menginginkan ternak Hercules. Karena alasan tersebut, Cacus melakukan pencurian.
Cerita berlanjut dengan pembentukan kultus Hercules. Namun kali ini, sang pahlawan dihormati bukan karena ia mengalahkan monster, tetapi karena sebuah ramalan. Evander, yang diklaim Livy sebagai raja saat itu, adalah putra seorang nabiah bernama Carmenta. Carmenta bernubuat bahwa Hercules suatu hari akan menjadi dewa.
Oleh karena itu, setelah bertemu Hercules, Evander memutuskan untuk membangun sebuah kuil untuknya.
Mitos Cacus dan Hercules tidak begitu dikenal di zaman modern. Namun mitos tersebut merupakan mitos penting bagi bangsa Romawi kuno. Mitos ini menjadi dasar cerita Ara Maxima, pusat pemujaan tertua Hercules di Roma.
Meskipun monumen tersebut sudah tidak ada lagi, diyakini bahwa monumen tersebut pernah berdiri di bagian timur Forum Boarium (pasar ternak Roma kuno). Forum Boarium tidak jauh dari apa yang disebut Kuil Hercules Victor.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR