Seluruh patung terbuat dari batu, kecuali telinga yang dibuat dari kayu, kemudian ditempelkan, dan dilapisi dengan tanah liat. Rambut Buddha ditata dalam ikal spiral khusus dengan 1.021 lilitan yang telah tertanam dengan terampil di kepala.
Patung Buddha Leshan memiliki tinggi sekitar 71 meter dan lebarnya 24 meter. Kepalanya berukuran panjang 14,7 meter dan lebar 10 meter.
Kuku kakinya yang terkecil dapat menampung orang yang sedang duduk. Setiap telinganya berukuran panjang 7 meter dan hidungnya berukuran panjang 5,6 meter. Telinganya mampu menampung dua orang di dalamnya. Setiap alisnya berukuran panjang 5,5 meter.
Punggung kaki yang lebarnya 8,5 meter dapat menampung 100 orang. Jari kakinya cukup besar untuk menampung meja makan. Tinggi kepalanya 15 meter, lebar bahunya 28 meter.
Patung memiliki sistem drainase untuk cegah pelapukan
Untuk mencegah pelapukan, beberapa saluran drainase yang tersembunyi di dalam rambut, kerah, dada, dan belakang telinga Buddha. Saluran tersebut mencegah patung tersebut dari erosi dan pelapukan yang serius selama ribuan tahun.
Sistem drainase patung Buddha Leshan adalah sistem kompleks yang terdiri dari selokan dan saluran tersembunyi. Saluran dan selokan tersebut mengalirkan air hujan dan menjaga bagian dalamnya tetap kering.
Inilah sebabnya mengapa Buddha besar tersebut tetap utuh hingga zaman modern. Dibandingkan dengan saat pertama kali selesai, patung tersebut terlihat sangat berbeda saat ini.
Dahulu patung ini berada di paviliun kayu megah setinggi 43 meter yang melindungi patung tersebut dari erosi. Akan tetapi, paviliun tersebut akhirnya hancur pada akhir Dinasti Ming, sehingga patung tersebut terpapar oleh unsur-unsur alam.
Dibuat untuk menenangkan dewa sungai
Patung Buddha Leshan konon dibangun untuk menenangkan air yang bergolak di sungai yang mengganggu perahu-perahu yang lewat dan menewaskan banyak orang setiap tahunnya.
Baca Juga: Perkembangan Teh Menjadi Seni dan Bagian Penting dalam Budaya Jepang
Source | : | China Highlights,Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR