Teknik Menangkap Biota Laut
Nelayan suku Bajo sebagian masih menggunakan metode sederhana dalam penangkapan ikan. Alat-alat yang digunakan dalam memancing ikan menggunakan benang dengan mata pancing.
Selain memancing, nelayan suku Bajo juga menggunakan tombak atau anak panah khusus untuk menangkap ikan di terumbu karang. Panah dan tombak mengarah pada ikan tertentu membidik ikan tertentu yang menjadi sasaran.
Ikan yang hidup di sekitar pemukiman tidak dikonsumsi penduduk setempat kecuali jika digunakan sebagai umpan untuk memancing di laut lepas.
Penggunaan peralatan tangkap yang sederhana, selain persiapan yang mudah dan murah, peralatan ini selektif terhadap ikan dan biota dalam ukuran tertentu dan sudah dapat dikonsumsi.
Misalnya tombak dan anak panah hanya melukai spesies ikan sasaran tertentu. Kecerdasan lokalnya adalah biota (ikan) diberi kesempatan mencapai usia dewasa sehingga dapat berkembang biak.
Dengan demikian sumber daya laut (biota) memiliki peluang untuk meningkatkan populasi guna mempertahankan spesiesnya.
Filosofi Hidup Suku Bajo Karimunjawa
Masyarakat suku Bajo memiliki kepercayaan bahwa laut memiliki penguasa atau dewa. Mereka percaya bahwa laut harus dilestarikan dan dihormati karena laut telah memberi mereka kehidupan.
Suku Bajo memiliki beberapa filosofi mengenai laut yaitu, “di lao ‘denangdaku’ (laut adalah saudaraku). Lautan adalah tempat hidup dan mencari nafkah yang harus dijaga dan dihormati.
Pinde kulitang kadare, bone pinde sama kadare yang artinya memindahkan orang Bajo ke darat sama dengan memindahkan kura kura ke darat.
Baca Juga: Mengintip Upaya Konservasi Biodiversitas oleh Industri Kelapa Sawit Malaysia
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR