Menurut penelitian mendalam Fredrik Søreide yang tertuang dalam buku Ships from the Depths: Deepwater Archaeology, kapal ini diperkirakan membawa sekitar 4.000 amfora. Masing-masing amfora ini memiliki berat yang sangat signifikan, berkisar antara 28 hingga 37 kilogram.
Kano Pesse
Dalam sebuah proyek pembangunan jalan tol pada tahun 1955, dekat desa Pesse di Belanda, terungkaplah sebuah penemuan arkeologi yang menghebohkan dunia. Terkubur di bawah lapisan tanah selama ribuan tahun, para pekerja menemukan sebuah perahu kuno yang kemudian dikenal sebagai Kano Pesse.
Berkat teknik penanggalan karbon, para ahli memperkirakan bahwa perahu ini dibuat sekitar 10.000 tahun yang lalu, menempatkannya pada periode Mesolitikum awal. Usia yang sangat tua ini menjadikan Kano Pesse sebagai perahu tertua di dunia yang masih terlestarikan hingga saat ini, menurut catatan Museum Drents.
Dengan panjang mencapai 3 meter dan lebar 44 sentimeter, perahu ini merupakan sebuah karya teknik yang mengagumkan dari zaman prasejarah. Dibuat dari batang pohon pinus yang diukir dengan cermat menggunakan kapak batu, Kano Pesse memberikan gambaran yang jelas tentang keterampilan dan pengetahuan nenek moyang kita dalam mengolah kayu.
Untuk memastikan bahwa objek yang ditemukan ini memang berfungsi sebagai alat transportasi air, para arkeolog kemudian membuat replika Kano Pesse. Melalui uji coba di atas air, mereka berhasil membuktikan bahwa perahu kuno ini mampu mengapung dan bahkan dapat digunakan untuk mengarungi perairan.
Kapal karam Antikythera
Di dasar Laut Aegean, dekat pulau terpencil Antikythera, Yunani, terletak sebuah misteri yang telah memukau para arkeolog dan ilmuwan selama lebih dari seabad.
Pada tahun 1901, sebuah kapal karam Romawi yang diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun, atau tepatnya berasal dari abad ke-1 Sebelum Masehi, ditemukan secara tidak sengaja oleh penyelam spons.
Baca Juga: Belenggu Kaki hingga Cambuk di Kapal Budak yang Penuh Kekejian
KOMENTAR