Kapal ini, yang kemudian dikenal sebagai kapal karam Antikythera, menyimpan harta karun yang tak ternilai harganya, bukan hanya berupa emas atau permata, melainkan sebuah jendela ke masa lalu yang jauh lebih canggih dari yang kita bayangkan.
Di antara reruntuhan kapal yang sudah lapuk, para penyelam menemukan berbagai artefak menakjubkan. Patung-patung marmer yang indah, perhiasan berkilau, dan koin kuno menghiasi dasar laut.
Namun, penemuan yang paling menggemparkan adalah sebuah perangkat misterius yang tersimpan dalam sebuah kotak kayu. Perangkat ini, yang kemudian dikenal sebagai Mekanisme Antikythera, awalnya dianggap sebagai sekumpulan roda gigi yang tidak berarti. Namun, setelah diteliti lebih lanjut oleh para ahli, mekanisme ini terungkap sebagai sebuah keajaiban teknik kuno.
Mekanisme Antikythera, yang seringkali disebut sebagai "komputer analog pertama di dunia," adalah sebuah perangkat yang sangat kompleks untuk ukuran zamannya.
Dengan menggunakan serangkaian roda gigi perunggu yang saling terkait, mekanisme ini dapat menghitung dan memprediksi berbagai fenomena astronomi dengan tingkat akurasi yang mengagumkan.
Para ilmuwan modern telah berhasil mengungkap sebagian fungsi mekanisme ini, yang ternyata dapat melacak pergerakan matahari, bulan, dan lima planet yang dikenal pada zaman kuno.
Bahkan, mekanisme ini juga dapat memprediksi kapan peristiwa-peristiwa penting seperti gerhana matahari dan bulan akan terjadi, serta kapan kompetisi atletik seperti Olimpiade kuno akan diselenggarakan.
Selain Mekanisme Antikythera, kapal karam ini juga menyimpan berbagai artefak menarik lainnya. Salah satu temuan yang paling terkenal adalah sebuah patung perunggu yang diperkirakan menggambarkan sosok pahlawan Yunani, Hercules. Patung ini, yang meskipun dalam kondisi yang rusak, tetap menunjukkan keindahan seni patung pada zaman kuno.
Perahu kuno di Laut Galilea
Pada tahun 1986, sebuah penemuan arkeologi yang luar biasa mengguncang dunia. Di pantai barat laut Laut Galilea, yang terkenal dalam kisah-kisah Injil sebagai tempat Yesus dan murid-murid-Nya berlayar, para arkeolog menemukan sisa-sisa sebuah perahu kayu kuno.
Baca Juga: Ironi Tewasnya Jutaan Budak Afrika dalam Perjalanan Menuju Dunia Baru
KOMENTAR