De Bordes pasti menikmati kesohoran atas namanya yang semakin meningkat. Berkali-kali pengumuman layanan muncul di surat kabar yang beredar di Hindia, termasuk namanya di headline surat kabar yang tercetak besar: WJ de Bordes.
Berita dan pesan di surat kabarnya berganti, namun nama De Bordes tetap dan selalu muncul. Bahkan, sekalipun dia sedang cuti, namanya terus dimuat di surat kabar dari waktu ke waktu.
Sempat menghadiri beberapa rapat penting di Belanda pada tahunn 1904, pada tahun 1905 De Bordes kembali ke Hindia dan terus bekerja dengan rajin. Pekerjaan asosiasi nyatanya sangat menyita waktunya.
Ia terpilih menjadi anggota dewan Nederlandsch Verbond. Dengan 300 anggota, tentu bukan organisasi kecil. Semuanya berjalan baik dan De Bordes bahkan menjadi seorang ayah dalam organisasi tersebut.
Pada tanggal 28 September 1905, Ny. De Bordes meninggalkan Hindia Belanda dengan kapal uap Oranje Indië, bersama dengan anak-anaknya, menurut daftar penumpang.De Bordes tetap di Hindia karena masih memiliki banyak pekerjaan.
Ny. J. Kloppenburg-Versteegh, seorang ahli herbal Hindia, menerbitkan artikel berjudul The Life of the European Woman in the Indies (1913), sebuah buku pegangan yang berisi banyak peringatan umum.
Ia menulis dalam bukunya: "Tidak semua orang cocok hidup di Hindia; selain tubuh yang sehat juga diperlukan kemauan yang kuat; itu harus dilatih dan tidak dilunakkan. Matahari tropis tidak akan menyukai sifat-sifat yang lembut, namun sebaliknya, ia akan menghanguskannya."
Saat mevrouw Kloppenburg-Versteegh menulis artikel ini, dia sudah terlalu sering melihat apa yang dilakukan daerah tropis terhadap orang-orang Belanda pada khususnya.
Baginya "terik matahari Hindia melelahkan, ada pengalaman tanpa henti tanpa pergantian musim dan rasa kesepian yang bisa menyebabkan penyakit jiwa." Kata "penyakit jiwa" menggema dalam tulisan peringatannya.
Apakah Wilhelm Johan de Bordes juga demikian? Istri dan anak telah tiada, kembali ke Belanda meninggalkannya di rumah kos, sehingga de Bordes mengetahui betul apa yang tidak lagi dia miliki.
Baca Juga: Otomobil Elit Jawa: Tatkala Mobil Pertama Muncul di Hindia Belanda
Source | : | Historiek |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR