Segera setelah kematian Nero tahun 68 M, Kaisar Flavian merobohkan kompleks istana yang identik dengan kaisar kontroversial tersebut. Akan tetapi, karena ukurannya yang sangat besar, beberapa bagian istana dipindahkan ke tempat lain di Roma. Termasuk banyak patung dan dekorasinya.
Kaisar Hadrian memindahkan Colossus ke amfiteater baru yang dibangun di lokasi danau buatan – Colosseum.
Domus Aurea masih bertahan hingga kini
Meskipun musuh-musuh Nero mencoba menghapus semua jejak pemerintahannya, mereka gagal. Pertama-tama, Nero dibenci oleh para senator, tetapi tidak oleh rakyat.
Tampaknya kaisar Nero bermaksud agar Domus Aurea, atau setidaknya beberapa bagiannya, dibuka untuk warga Roma. Konon, sang kaisar berperan sebagai pelindung dan penyokong seni.
Lebih jauh lagi, Rumah Emas Nero merupakan kompleks yang luas, dan karenanya, mustahil untuk menghancurkannya sepenuhnya. Beberapa bagian istana dipenuhi tanah dan puing-puing, yang membantu melestarikan beberapa lukisan dinding dan dekorasinya.
Setelah Domus Aurea ditemukan kembali pada abad ke-15, lukisan dinding istana yang menakjubkan pun menginspirasi banyak seniman. Termasuk Raphael dan Michelangelo.
Bahkan banyak arsitek dan insinyur pun mendapat inspirasi dari istana megah Nero itu. Dampak abadi Domus Aurea pada seni dan arsitektur telah bertahan hingga saat ini.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR