Dalam jangka waktu 3 hingga 5 tahun, hutan mikro dapat tumbuh menjadi ekosistem yang mandiri. Dengan struktur vegetasi yang terdiri dari berbagai lapisan, mulai dari pohon hingga tanaman herba, hutan mikro mampu menciptakan lingkungan yang kaya nutrisi dan mendukung kehidupan berbagai organisme.
Tantangan? Tentu saja akan selalu ada!
Inisiatif mentransformasi ruang-ruang kosong di perkotaan menjadi hutan mikro memang patut diapresiasi. Namun, di balik keindahan dan manfaat ekologisnya, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi.
Salah satu kendala utama yang diidentifikasi oleh Cities4Forests, sebuah aliansi global yang fokus pada pelestarian alam perkotaan, adalah kondisi lingkungan perkotaan yang ekstrem.
Tingginya tingkat polusi, suhu udara yang terus meningkat, dan keterbatasan pasokan air akibat kekeringan secara signifikan menghambat pertumbuhan akar tanaman secara mendalam.
Kondisi ini tidak hanya mengerdilkan ukuran tanaman, tetapi juga meningkatkan kerentanannya terhadap berbagai penyakit. Akibatnya, upaya penghijauan perkotaan menjadi lebih kompleks dan membutuhkan penanganan khusus.
Selain tantangan ekologis, aspek sosial juga menjadi perhatian utama. Van Middelem menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap pengembangan hutan mikro.
Hutan saku tidak dapat ditanam tanpa persetujuan mereka," ujarnya. "Namun, tidak ada satu pun tantangan ini yang tidak dapat diatasi."
Ya, meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, Van Middelem optimis bahwa semua tantangan ini dapat diatasi.
Apalagi, seperti diuraikan di atas, keberadaan hutan mikro di tengah kota tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan ruang terbuka hijau dan memperbaiki kualitas udara yang pada akhirnya menciptakan suasana yang lebih menyenangkan.
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR