Status
"Berbagai jenis helm digunakan oleh berbagai tingkatan dalam tentara Romawi, yang memudahkan identifikasi perwira, pembawa bendera, atau unit kavaleri Romawi," tulis Van de Kerkhof.
"Desain, dekorasi, dan jenis lambang pada helm bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti pangkat, unit, dan spesialisasi. Karier militer seseorang di Romawi bahkan diakui jika ia memiliki baju zirah untuk membuktikannya," paparnya.
Khususnya, penambahan lambang helm Romawi – atau, krista – merupakan fitur umum untuk menunjukkan status orang yang mengenakan helm kekaisaran. Dalam kasus helm Romawi, lambang adalah fitur dekoratif yang membentang di sepanjang bagian atas helm (baik secara vertikal maupun horizontal).
Biasanya, lambang tersebut terbuat dari bulu kuda atau bulu-bulu, yang disatukan dengan struktur penyangga dari kulit atau logam.
Para perwira berpangkat tinggi, meskipun hanya memimpin 80 prajurit alih-alih 100 sebagaimana umumnya, mengenakan lambang yang mencolok untuk menegaskan status mereka.
Helm para perwira ini hadir dalam berbagai warna—seperti merah, putih, atau hitam—dengan ukuran yang juga menjadi penanda tingkat pangkat mereka. Lambang-lambang ini bukan sekadar hiasan, tetapi simbol yang mempertegas identitas dan posisi mereka dalam hierarki militer.
Simbolisme
Desain helm yang khas menciptakan rasa bangga pada pemakainya. Dengan mengenakan helm yang melambangkan unit atau pangkat mereka, para prajurit merasa terhubung dengan kolektif yang lebih besar.
Hal ini memperkuat komitmen mereka terhadap rekan-rekan seperjuangan dan misi bersama. Selain itu, helm yang mencolok mempermudah identifikasi di medan perang, memastikan para prajurit dapat mengenali sesama legiun Romawi di tengah kekacauan pertempuran.
Efek ini tidak hanya mengurangi kebingungan tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri bahwa mereka adalah bagian dari pasukan yang mampu menghadapi rintangan apa pun.
Baca Juga: Sejarah Romawi Memiliki Kalender: Maret Sempat Jadi Bulan Pertama!
Andalkan Lanskap Geologis yang Mirip Indonesia, Malaysia Siap Tarik Investasi Rp160 Triliun dari Proyek Karbon
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR