Banyak masyarakat lokal dan masyarakat adat di Indonesia yang sangat bergantung pada hasil hutan. Hutan telah menjadi tempat tinggal dan sumber kehidupan mereka.
Jadi bagaimana rasanya jika hutan yang menjadi tempat tinggal sekaligus sumber makanan dan sumber pendapatan banyak orang itu ditebang untuk diubah jadi lahan lain? Anda mungkin bisa menganalogikannya seperti diri Anda yang diusir dari rumah dan toko Anda sendiri.
Ada dalih misalnya hutan yang ditebang ini akan ditanami dengan pohon lainnya, contohnya kelapa sawit. Tetap saja lanskap hutan telah berubah dan dampaknya akan terasa pada kita semua.
Fiona McAlpine, Communications and Project Manager di The Borneo Project, pernah menegaskan bahwa perkebunan kelapa sawit yang dikelola secara berkelanjutan seperti apa pun tetaplah bukan hutan.
"Monokultur industri ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keanekaragaman hayati yang kaya dan harmoni ekologis hutan asli," tulis McAlpine di laman Eco-Business.
McAlpine menegaskan, "Perbedaannya jelas, dan kita harus bertindak untuk melindungi apa yang tersisa dari ekosistem yang tak tergantikan ini sebelum terlambat."
Kita harus mencegahnya sebelum bumi makin meradang, sebelum keanekaragaman hayati di dalamnya hilang, sebelum bencana-bencana makin sering datang, dan sebelum krisis pangan menghadang.
Megathrust Bisa Meledak Kapan Saja, Tas Ini Bisa Jadi Penentu Hidup dan Mati Anda
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR