Selain itu, data ditampilkan pada tahun 2021 tentang persentase keterangan berapa sering sampah dipilah, dari selalu hingga sering. Provinsi Bengkulu sendiri memiliki persentase sebesar 8.7 setiap saat, seringkali 8.02, kadang-kadang 16.3, dan hampir tidak pernah 66.8. Dibandingkan dengan provinsi lain seperti Aceh dan Jambi, Provinsi Bengkulu tidak memiliki persentase pemilahan sampah yang sama.
Kedua faktor tersebutlah yang menjadi latar belakang penulis dalam menghasilkan ide dalam upaya mengurangi jejak karbon, yaitu berupa gim video dengan esensi memilah sampah. Adapun komponen dan rancangan dari gim video yang akan dibuat berupa platform dan aksesibilitas, mekanisme permainan sederhana, serta sistem poin dan reward.
Gim ini dirancang untuk platform mobile seperti Android dan iOS, dan memiliki target pengguna yang luas yang mencakup berbagai demografi. Karena tingginya penggunaan perangkat mobile di masyarakat saat ini, game ini diharapkan dapat dimainkan oleh banyak orang. Game ini dapat dimainkan oleh siapa saja dan kapan saja.
Mekanisme gim dibuat sederhana sehingga mudah dipahami oleh semua orang pada awalnya. Dalam aktivitas ini, pemain akan diajak untuk memisahkan sampah berdasarkan warna dan jenisnya, seperti sampah organik, plastik, dan kertas. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mengajarkan pemain cara membuang sampah dengan benar dan memulai kebiasaan memilah sampah setiap hari.
Mekanisme permainan akan berkembang seiring waktu untuk mencakup elemen penting dalam pengelolaan sampah, seperti:
* Reduce: mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan
* Reuse: menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan
* Recycle: mendaur ulang material yang dapat diproses ulang
* Recovery: memulihkan sumber daya yang hilang atau rusak melalui proses pemulihan.
Gim ini memiliki sistem poin untuk mendorong pemain. Setiap kali mereka menyelesaikan tugas tertentu, seperti memilah sampah dengan benar atau mengikuti prinsip 3R, yaitu mengurangi, menggunakan, dan membuang, mereka akan mendapatkan poin, yang dapat dikumpulkan dan ditukarkan dengan berbagai hadiah, seperti minyak goreng atau bahan makanan tambahan.
Namun, untuk mendapatkan hadiah tersebut, pemain harus membawa wadah mereka sendiri; ini secara tidak langsung mengacu pada prinsip reuse dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong pemain untuk menjadi lebih baik dalam mengelola sampah dan mengurangi penggunaan wadah sekali pakai.
Gim ini diharapkan dapat menjadi alat yang berguna untuk mengubah masyarakat untuk mengelola sampah dan menjaga lingkungan dengan menggabungkan hiburan dan pendidikan. Tujuan terakhir adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengurangi jejak karbon melalui tindakan praktis yang dapat dilakukan setiap orang.
Artikel ini merupakan bagian kerjasama National Geographic Indonesia dan Toyota Indonesia dalam gelaran Toyota Eco Youth 13.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR